Tidak Peduli dengan Pendapat Anak Jadi Salah Satu Pola Asuh yang Dapat Merusak Pertumbuhan Anak

- 13 Desember 2020, 18:26 WIB
Ilustrasi anak menangis.
Ilustrasi anak menangis. /Pixabay/Mark Filter

Tuban Bicara - Setiap orang tua memiliki cara masing-masing dalam membesarkan anak. Mereka berusaha melakukan yang terbaik untuk membesarkan anaknya, namun tidak ada yang sempurna. 

Pola asuh pada anak umumnya dapat memengaruhi pertumbuhan sang anak, entah ia akan tumbuh menjadi anak yang baik atau sebaliknya.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk tahu betul, pola asuh seperti apa yang tidak boleh diterapkan pada anak.

Baca Juga: Sebabkan Penurunan Fungsi Otak Anak Jadi Salah Satu Kebiasaan Buruk Bermain Gadget, Ini Alasannya

Dilansir Tuban Bicara dari Ringtimesbanyuwangi.com, Minggu 13 Desember 2020, berikut 6 pola asuh yang dapat merusak pertumbuhan anak.

  1. Terlalu sering memarahi anak

Wajar, ketika seorang anak berbuat salah, namun orang tua terkadang keterlaluan dan mencari-cari kesalahan kecil.

Baca Juga: Sempat Berpacaran 4 Tahun, Deddy Corbuzier Ungkap Alasan Putus dengan Agnez Mo: Kita Sama-sama Sibuk

Beberapa orang tua meyakini bahwa semakin tinggi harapan mereka kepada anaknya, maka semakin sukses pula anak tersebut di masa mendatang. Namun, itu salah.

Memarahi anak pada setiap masalah kecil bisa menyebabkan masalah pada perilaku. Hukuman karena mendapat nilai jelek juga berbahaya, karena bisa menghilangkan hasrat belajar anak.

Bersikap terlalu keras dapat menimbulkan kerugian lain, seperti hubungan yang buruk dengan anak anda. Untuk itu, hukum anak anda ketika masalah penting atau besar saja.

Baca Juga: Refly Harun Tanggapi Pernyataan Luhut Soal Jokowi dan Sejumlah Menteri yang Tak Mau Disuntik Vaksin

  1. Tidak melakukan permainan yang cukup kreatif

Melakukan permainan kreatif bersama anak anda, tidak serta merta membuat mereka menjadi seniman atau musikus di masa depan. Namun, melakukan ini punya sisi baiknya juga.

Bermain apa pun, seperti menggambar, melukis, bermain plastisin, akan berdampak positif pada perkembangan kecerdasan, imajinasi, dan meningkatkan kosa kata mereka.

Baca Juga: Tagar Boikot JNE Viral di Twitter, Ketua PBNU: Saya Serukan Warga NU untuk Tidak Gunakan Jasa JNE

Jika anak anda terlibat dalam berbagai kegiatan, maka akan memudahkan anda mencari tahu minat dan bakatnya. Ini penting, sebab mereka bisa menunjukkan kemampuan menjanjikan bakat di usia muda, dan mengembangkannya nanti.

  1. Tidak peduli dengan pendapat anaknya

“kamu terlalu muda untuk memutuskan, orang dewasa lebih tahu”, mungkin itu adalah kalimat yang cukup sering dilontarkan orang tua kepada sang anak.  Tentu, ini menyebalkan bagi sang anak.

Baca Juga: Tegas! FPI Akan Laporkan Haikal Hassan, Muannas Alaidid Angkat Bicara hingga Cerita Ulama Tempo Dulu

Sikap orang tua yang seperti ini bisa berdampak serius pada masa depan anak. Jika anak merasa bahwa pendapatnya sering diabaikan, maka bisa memengaruhi pertumbuhan anak.

Mereka bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, itu sebabnya anda harus merenungkan ini. Anda bisa mendiskusikan pendapat mereka dan mencari jalan tengahnya.

  1. Tidak cukup membuat anak bahagia

Semua anak harus mempunyai pengalaman baru dan tinggal di lingkungan sehat, itu yang membuat mereka bahagia.

Baca Juga: Sentil Habib Rizieq, Gus Nuril: Serukan Revolusi Akhlak Tapi Sampean Suka Misuh dan Memaki-maki

Saat anak-anak bahagia, mereka akan tumbuh lebih aktif. Artinya, mereka akan lebih mudah beradaptasi di lingkungan dewasanya, dan memulai hubungan baru nantinya.

Jadi, sesekali ajaklah anak untuk pergi ke taman hiburan, dan lakukan hal-hal menyenangkan bersama anak anda. Pastikan bahwa anak anda punya banyak momen bahagia dalam hidupnya.

Luangkan waktu anda untuk anak, sebab anak membutuhkan perhatian. Jika mereka merasa kesepian, ini bisa berdampak pada pertumbuhannya. Saat dewasa, mereka bisa menjadi pemurung dan menjauhkan diri dari orang lain.

Baca Juga: Hina TNI hingga Polisi, Pesan Gus Nuril ke Habib Rizieq: Mbok Jangan Begitu, Ajining Diri Saka Lathi

  1. Tidak cukup mengambil gambar dan video

Tidak mengambil foto, tentu tidak akan berdampak buruk pada anak, tetapi itulah cara terbaik untuk mengabdikan momen menakjubkan yang tidak ingin terlupakan.

Saat anak dewasa dan meninggalkan rumah, foto-foto tersebut akan menjadi pengingat bawa mereka sudah tumbuh dewasa.

Selain itu, melihat foto saat anak dewasa, memungkinkan anda untuk mengingat kembali kejadian penting mereka dan kenangan indah bersama. Oleh karena itu, tidak cukup mengambil foto atau video adalah penyesalan yang banyak dialami orang tua.

Baca Juga: Babe Haikal Hassan Klaim Didatangi Rasulullah, Marzuqi Mustamar: Jangan Dipercaya, Itu Bohong

  1. Tidak mengajari anak tentang uang

Entah mengapa banyak orang tua enggan menyinggung topik tentang uang kepada anak mereka. Tentu saja, si anak tidak percaya uang tumbuh di pohon, namun mereka mungkin berpikir uang muncul di mesin ATM secara ajaib.

Tanpa diajarkan tentang uang pribadi dan pengeluaran, anak-anak tidak akan mengerti nilai uang yang sesungguhnya. Bahkan ini bisa memengaruhi pertumbuhannya di masa depan.

Saat dewasa, mereka akan kesulitan mengelola penghasilannya. Memberi uang saku pada anak akan mengajari mereka cara menabung dan mengeluarkan uang dengan bijak.

Baca Juga: Disela Pemeriksaan, HRS Imami Polisi Salat Maghrib Berjamaah, Polisi: Kami Perlakukan Secara Humanis

Selain itu, biarkan anak remaja anda menghasilkan uang sendiri. Setiap kalian belanja bersama, katakana berapa jumlah uang yang boleh dikeluarkannya saat itu untuk membatasi keinginannya.

Semua kiat ini akan memberi kesempatan pada anak untuk belajar tentang anggaran, tabungan, dan lebih bertanggung jawab.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x