Hina TNI hingga Polisi, Pesan Gus Nuril ke Habib Rizieq: Mbok Jangan Begitu, Ajining Diri Saka Lathi

- 13 Desember 2020, 09:01 WIB
Tangkapan layar Gus Nuril
Tangkapan layar Gus Nuril /Instagram/ @gusnurilarifin

Tuban Bicara - Habib Rizieq Shihab (HRS) memang dikenal ceplas-ceplos dalam setiap ceramahnya. Menanggapi hal tersebut mantan Panglima Pasukan Berani Mati Era Gus Dur yaitu Gus Nuril pun angkat bicara.

Ia mengkritik keras isi ceramah Habib Rizieq saat perayaan acara Maulid Nabi pada tanggal 14 November 2020 yang lalu.

Menurutnya, kemarahan HRS yang tidak terkontrol telah membuatnya menjelek-jelekkan TNI hingga Polisi adalah tidak masuk akal.

Baca Juga: Babe Haikal Hassan Klaim Didatangi Rasulullah, Marzuqi Mustamar: Jangan Dipercaya, Itu Bohong

“Tapi sekarang kita lihat, orang yang ditokohkan, Muhammad Rizieq Shihab atau disebut Habib Rizieq Shihab, kemarahannya tidak terkontrol lagi, mengatakan TNI kurang ajar, TNI menjaga pelac*r, Brimop Polisi menjaga Pelac*r, hubungannya apa,“ ujarnya, seperti ditayangkan di youtube Armada 7, dikutip Tuban Bicara dari jurnalpresisi.com, pada 13 Desember 2020.

Gus Nuril mengungkapkan bahwa tidak seharusnya dalam acara peringatan seorang Nabi, Habib Rizieq memaki-maki TNI dan Polisi sebagai penjaga bangsa dan negara.

“Diperingatan seorang Nabi, yang membawa masyarakat sedunia, tanda cinta dari Allah sendiri, justru memaki-maki orang yang selama ini berjasa menjaga bangsa dan negara, menjaga ketahanannya lewat TNI, menjaga keamanannya lewat polisi, keduanya seolah-olah dianggap sampah dan dimaki-maki, ada apa mas rizieq sampean ini sebenarnya,”tegasnya.

Baca Juga: Disela Pemeriksaan, HRS Imami Polisi Salat Maghrib Berjamaah, Polisi: Kami Perlakukan Secara Humanis

Gus Nuril meminta HRS untuk jangan bersikap seperti itu, ia bahkan mengungkapkan petuah Jawa “Ajhining diri saka lathi” yang berarti bahwa seseorang dapat dihargai dan dihormati berdasarkan ucapannya atau perkataannya.

“Mbok jangan begitu, ajining diri saka lathi, sampean ngomongnya begini terus, bagaimana orang mau menghormati sampean, kalau pengikut sampean bisa jadi, tapi banyaknya pengikut tidak jaminan bahwa dia adalah kebenaran,”ujarnya.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

x