Network
Tuban Bicara - Candi Gunung Kawi tergolong sebagai candi yang unik. Sebab candi ini dibuat dengan cara memahat dan membentuk dinding batu padas yang ada di pinggir sungai, sehingga bentuknya menyerupai dinding-dinding candi.
Selain itu, dinding-dinding batu tersebut dilengkapi dengan ruangan tempat bermeditasi.
Sedangkan nama Candi Gunung Kawi merupakan gabungan dari kata gunung yang bermakna gunung, dan Kawi yang berarti pahatan.
Baca Juga: Awali Aktifitas dengan Bacaan Basmalah, Begini Manfaatnya
Maka seolah-olah tersirat makna bahwa di tempat inilah, sebuah gunung dipahat agar menjadi sebuah candi.
Bagi wisatawan, daya tarik kawasan Candi Gunung Kawi yang unik dan mengesankan akan dijumpai sejak menuruni 315 anak tangga di tubir sungai Pakerisan.
Mereka seolah-olah disambut oleh suasana asri berupa rerimbunan pohon di tepi sungai dan riak air sungai yang dikeramatkan di Bali.
Baca Juga: Upayakan Rumah Layak Huni, Kementerian PUPR Sosialisasikan Sistem e-FLPP 2.0 dan SiPetruk
Semua anak tangga Candi Gunung Kawi terbuat dari batu padas yang dibingkai dengan dinding batu.
Situs lainya yang masih satu kompleks dengan Candi Gunung Kawi adalah gapura san tempat pertapaan yang disebut Geria Pedanda.
Di tempat ini, para wisatawan dapat menyaksikan beberapa gapura dan tempat pertapaan.
Baca Juga: HUT KORPRI ke-49, Pramono Anung: ASN Merupakan Mesin Penggerak Utama Pemerintah
Udaranya yang sejuk dan lokasinya yang terletak persis di tepi sungai membuat kompleks camdi ini bisa memberikan ketenangan batin bagi wisatawan yang berkunjung.
Candi Gunung Kawi berada di sungai Pakerisan, Dusun Penangka, Desa Sebatu, Kec. Tegalalang, Kab. Gianyar, Provinsi Bali.
Candi ini berjarak sekitar 40 km dari kota Denpasar dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Baca Juga: Bukan Hanya oleh Diplomat, Diplomasi Parlemen Libatkan Semua Komponen Bangsa
Sedangkan dari kota Gianyar, Candi Gunung Kawi berjarak sekitar 21 km, dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar setangah jam perjalanan.***
