Serap Aspirasi Petani Indramayu, DPR Pastikan Alokasi Pupuk Subsidi

- 29 November 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi petani.
Ilustrasi petani. /Pixabay/aamiraimer

Tuban Bicara - Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI dipimpin Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono merespon keluhan terkait kondisi pertanian di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dikatakannya, pihaknya menerima banyak informasi terkait kekurangan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi.

“Selama (masa) reses kemarin, setiap saya turun (ke lapangan) selalu disampaikan petani adalah masalah pupuk yang biasanya harga normal menjadi dua kali lipat,” kata Ono 27 November 2020.

Baca Juga: Masyarakat Bandung Keluhkan Pembuangan Limbah Tapioka

Menurut politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini, setelah diurai permasalahannya, kekurangan pupuk bersubsidi ini berawal dari keterlambatan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mengusulkan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2020.

Diketahui, ada transisi penerapan RDKK dari manual ke elektronik. Dulu para petani, baik yang terdaftar di e-RDKK ataupun tidak, masih bisa mendapatkan pupuk subsidi, sedangkan saat ini tidak bisa.

Misalnya di Indramayu, kebutuhan untuk pupuk jenis urea mencapai 63 ribu ton. Namun, karena adanya keterlambatan upload, e-RDKK hanya diajukan 58 ribu ton. 

Baca Juga: Usai Kalah dari Biden, Seorang Donatur Keluarkan Rp35 Miliar untuk Buktikan Kecurangan 

Kendati demikian, lanjut Ono, kekurangan tersebut akan dipenuhi dan siap dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan di tahun 2020 dan masa tanam pada Desember 2020 mendatang.

"Untuk ketersediaan pupuk tadi disampaikan sudah siap, sehingga kebutuhan pupuk sampai masa tanam di bulan Desember sudah disiapkan dinas agar menyiapkan RDKK yang baru untuk segera diproses," katanya. 

Ono juga mengimbau kepada Dinas Pertanian Indramayu agar membuat data petani yang valid dan segera menyiapkan usulan e-RDKK yang baru agar bisa segera diproses Kementerian Pertanian.

Baca Juga: Bertemu di Masjid UGM, Ini yang dibahas Mahfud MD dan Gatot Nurmantyo

“Perlu kerja sama dari pemerintah daerah, sehingga ke depan Pemerintah Daerah Indramayu benar-benar harus mempersiapkan data petani valid dulu, baru bisa kita dorong bersama agar diberikan alokasi pupuk dan program pertanian ke Kabupaten Indramayu," jelasnya.

Ia juga meminta Dinas Pertanian setempat agar memandu petani dalam pembuatan e-RDKK, sehingga permasalahan keterlambatan usulan e-RDKK tidak terulang di kemudian hari.

"Dengan keterbatasan anggaran saat ini memang sulit untuk full mengalokasikan dari e-RDKK yang diusulkan, tetapi DPR tetap komitmen bagaimana dengan kondisi ini paling tidak petani kecil bisa mendapatkan pupuk subsidi," ujarnya.

 Baca Juga: Bantai Emmen 5-0, Ajax Makin Kuat di Puncak Klasemen

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menyampaikan akan mengakomodir alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Indramayu sebanyak 134.179 ton, dengan realisasi sampai saat ini sebanyak 125.395 ton atau 93,45 persen.

 

Adapun jika masih ada kekurangan, Kementan, disebutkan Sarwo Edhy siap menambah alokasi demi memenuhi kebutuhan para petani, terutama menjelang masa tanam Desember 2020 memdatang.

"Jadi kita usahakan kekurangan Kabupaten Indramayu yang 10 ribu ton tadi kita penuhi sepanjang e-RDKKnya ada. Karena secara nasional realisasi pupuk baru 84,4 persen. Jadi masih cukup banyak untuk kita realokasi ke antar provinsi maupun kabupaten hingga kecamatan," tandasnya, dikutip Tuban Bicara dari dpr.go.id.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: dpr.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x