Debat Segmen Ke Dua, Paslon Jawab Pertanyaan Dari Tim Panelis

- 7 November 2020, 22:59 WIB
POSTER Pilkada Serentak 2020. Ganjar Pranowo usul untuk debat Pilkada dilakukan secara virtual
POSTER Pilkada Serentak 2020. Ganjar Pranowo usul untuk debat Pilkada dilakukan secara virtual /kpujatim.go.id/.*/kpujatim.go.id

Tuban Bicara - Debat Cabup dan Cawabup dalam segmen kedua berisi pertanyaan dari beberapa panelis yang bertujuan untuk menguji analisis dan ketajaman visi dan misi masing-masing paslon.

Pertanyaan yang pertama diajukan kepada pasangan Ana-Anwar yaitu, Banyaknya perusahaan multinasional di Kabupaten Tuban ternyata tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyatnya.

Berdasarkan data BPS tahun 2019 bahwa Kabupaten Tuban termasuk kategori daerah termiskin No. 5 se-Jatim.

Baca Juga: Rizieq Shihab Pulang, Mahfud MD Bicara Blak-blakan

Apa langkah dan program anda bila nanti terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kab. Tuban terkait dengan penyelesaian problem kemiskinan tersebut?


"Untuk menyelesaikan problem kemiskinan, kami melakukan strategi program dengan pendekatan pemberdayaan bagi warga miskin melalui kartu "Tuban Tumoto". Pertama, yaitu memberikan jaminan pendidikan beasiswa satu sarjana satu Kartu Keluarga (KK); pemberdayaan perempuan, sehingga perempuan bisa memberikan tambahan pendapatan; pemberdayaan penerima program pemerintah berbasis kelompok; Tuban bebas rumah tidak layak huni; pemanfaatan dan optimalisasi CSR nanti disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar industri", papar paslon nomer urut satu. Jum'at 6 November 2020 di Jln. Ahmad Yani No. 88, Ketintang Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya.

Baca Juga: Baca Hadis Nabi Muhammad, Joe Biden Janji Perlakukan Islam Sebagaimana Mestinya
Sedangkan pertanyaan untuk pasangan Lindra-Riyadi yaitu, dalam konteks sukses pemerintahan bagi Kabupaten Tuban ke depan sangat penting adanya kepemimpinan yang efektif dan birokrasi yang bisa mengartikulasi kebijakan daerah sehingga visi dan misi tercapai dengan baik.

Bagaimanakah anda memastikan kepemimpinan yang efektif dan birokrasi yang cakap dalam mengartikulasikan kebijakan daerah dalam mensejahterakan rakyat?

Sedangkan menurut data, banyak SDM di Pemda (pemerintahan daerah) dan Kecamatan serta di desa-desa belum tergarap dengan baik!.

Baca Juga: Terkait Video Syur Mirip Dirinya, Gisel: Mohon Doanya Biar Bisa Cepat Lewat

"Terimakasih, kami akan memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik dan profesional, berbudaya melayani yang berbasis IT dan sistim perencanaan pembangunan yang berintegrasi mulai dari desa, kota, kabupaten, provinsi hingga pusat; memberikan sistim pengawasan yang efektif, memberikan pelatihan-pelatihan sehingga memiliki kompetesinsi yang lebih ungggul; kami akan turun ke bawah melihat langsung mendengarkan,melihat dan merasakan keluhan masyarakat", bebernya.

Untuk pertanyaan paslon Setiadjit-Armaya yaitu, dalam konteks sukses pemerintahan bagi Kab. Tuban kedepan sangat penting adanya pengembangan SDM pada birokrasi di wilayah Kecamatan, desa, dinas dan badan daerah.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: UU Cipta Kerja Bantu Pelaku UMKM Naik Kelas

Sebab beberapa SDM senior banyak yang pensiun sedangkan yang muda belum tentu siap. Bagaimana anda memastikan pengembangan birokrasi dalam situasi Tuban yang agak krisis kepemimpinan birokrasi selama ini, apa yang harus dilakukan, apakah harus mengambil tenaga profesional di luar birokrasi, bagaimana dengan kualitas dinas, badan, camat dan kepala daerah mau dibuat seperti apa demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tuban?

Baca Juga: Kemenkeu Tegaskan Belanja Pemerintah Jadi Motor Penggerak Ekonomi

"Kita harus identifikasi dulu seluruh pegawai dan seluruh struktur organisasi baru kita menentukan kapan dan berapa jumlah SDM yang kita latih sesuai dengan keinginan yang kita capai, kami akan menerapkan sistim pemerintahan berjalan. Bupati, wakil Bupati, SKPD akan ngantor secara bergiliran di balai desa-balai desa. Oleh karena itu kualitas SDM di tingkat desa harus kita tingkatkan, intensif tambahan untuk RT, RW dan BPD juga perlu kita programkan sebagai bentuk komitmen Setia Negara untuk masyarakat Tuban", Jawabnya.

Baca Juga: Blusukan Bersama Gibran, Ganjar Pranowo: Mas Gibran Punya Prioritas Utama Bangkitkan Ekonomi

Sekedar diketahui, tim panelis atau tim perumus soal ada Prof. M. Mas’ud Said Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) sekaligus anggota dewan pakar Jawa Timur 2020-2023.

Kedua, Drs. Machmud Suhermono, M.I.Kom., M.IP Dosen Fakultas Ilmu Komusikasi Universitas Dr. Soetomo (UNITOMO) sekaligus Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.

Baca Juga: Simak Debat Publik! Ini Paparan Visi dan Misi Cabup dan Cawabup Tuban

Ketiga, Fauzin, S.H., LL.M merupakan Ketua pusat penelitian Hukum, HAM, dan kebijakan publik Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) UTM. 

Keempat, Nuniek Fahriani, S.Kom., M.Kom merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya dan terakhir Al Masudah, S.HI., M.H Dosen Institut Agama Islam (IAI) Al-Hikmah Tuban.***

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini

x