Network
Tuban Bicara - Tidak bisa dimungkiri bahwa tidak semua orang dibekali kemampuan dalam bidang hafal-menghafal. Karena memang pada dasarnya memori manusia diciptakan dengan kapasitas yang berbeda satu sama lain.
Selama ini, banyak orang yang beranggapan bahwa menghafal hanyalah kemampuan yang diberikan kepada orang-orang pilihan saja. Semisal para penghafal Quran, ulama, cendekiawan, dan sejenisnya.
Baca Juga: Rohimah Unggah Status Galau Warganet Cibir Kelakuan Kiwil Sama Istri Kedua, Hingga sarankan Cerai
Namun, jangan salah. Orang awam pun bisa saja memiliki daya ingat yang kuat. Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh ulama asal Pekalongan, Habib Luthfi Bin Yahya. Tentunya dengan melakukan ikhtiar tertentu.
Ikhtiar yang dimaksud oleh Habib Luthfi adalah, upaya untuk menjauhi maksiat. Karena maksiat lah yang disinyalir menjadi penghambat kinerja otak.
Habib Luthfi mendasarkan dawuh-nya pada kisah Imam Syafii.
Baca Juga: Keesaan Allah Meliputi Segala Aspek, Termasuk Melibatkan Agama Allah Dalam Politik, Ini Alasannya
Pernah suatu kali pemimpin mazhab Syafii itu menghadap gurunya, Imam Wati', dan mengadukan kesusahannya dalam menangkap atau mempelajari suatu ilmu.
Imam Wati’ lalu berkata, “Al-ilmu nuurun, wanuurullah layuhda lil’ashih”. Artinya, ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada orang yang bermaksiat.
Habib Luthfi lalu menjelaskan, agar ilmu Allah Swt bisa masuk ke pikiran kita, maka kita harus benar-benar dalam keadaan suci (dari dosa dan maksiat). Sebagaimana dilanasir dari channel YouTube Kampus Doa Islami.
