Ketua IMF Mendesak Untuk Berjuang Agresif Melawan Inflasi yang Melonjak

14 Oktober 2022, 07:02 WIB
Ketua IMF Kristalina Georgieva mengajak pembuat kebijakan untuk melawan inflasi /Tuban Bicara

Tuban Bicara - Peringatan bahwa inflasi mengancam untuk menjadi "a runway train", direktur pelaksana Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mendesak para pembuat kebijakan negara untuk terus berjuang melawan kenaikan harga bahkan itu lebih sulit pada saat gejolak ekonomi yang luar biasa.

Berbicara kepada wartawan Kamis (13/10/2022), Kristalina Georgieva dari IMF mengatakan bahwa ekonomi dunia telah dilanda satu demi satu kejutan yaitu dampak dari pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan munculnya inflasi di berbagai negara.

Baca Juga: Informasi Penting Menghadapi Resesi 2023, Ini Langkah yang Harus Dilakukan!

Tetapi dengan mencegah kenaikan harga harus diprioritaskan, katanya. ''Jika kita tidak memulihkan stabilitas harga, kita akan merusak prospek pertumbuhan,'' imbuhnya, menambahkan: ''Kita tidak mungkin membiarkan inflasi menjadi kereta pelarian buruk bagi pertumbuhan, buruk bagi orang-orang, terutama bagi orang miskin.

Federal Reserve dan bank sentral lainnya telah menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi. Pada hari Kamis, Amerika Serikat melaporkan bahwa inflasi meningkat pada bulan September, dengan biaya perumahan dan kebutuhan lainnya mengintensifkan tekanan pada orang Amerika. Harga konsumen naik 8,2 persen dibandingkan dengan September tahun lalu.

Baca Juga: Tak Perlu Panik! Inilah Cara Menangani Kucing Keracunan

Georgieva mengakui bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi akan menekan pertumbuhan ekonomi, tetapi dia mendesak para pembuat kebijakan untuk menahan diri dalam membelanjakan uang untuk mengurangi rasa boros.

''Ketika kebijakan moneter menginjak rem,'' katanya, ''kebijakan fiskal seharusnya tidak menginjak akselerator.''

Baca Juga: Akhir Episode yang Memuaskan, Nam Ji Hyun dan Kang Hoon Berbicara Tentang Karakter Mereka di Little Women

Banyak dari pemerintah yang sudah terlilit hutang setelah memerangi pandemi, harus fokus membantu yang paling rentan pada saat kekurangan pangan dan biaya energi yang sangat tinggi, bukan pada program pengeluaran yang lebih luas. ''Langkah-langkah kebijakan perlu tepat sasaran, dan itu harus bersifat sementara,'' tegasnya.

Seruan Georgieva untuk kewaspadaan inflasi datang pada saat beberapa ekonom khawatir bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga secara berlebihan dan menyebabkan penderitaan ekonomi yang tidak perlu.

Baca Juga: Eks Pemain Chelsea Fikayo Tomori Sukses Bawa AC Milan Gulung Juventus 2-0 di San Siro

Georgieva juga memperingatkan bahwa ''fragmentasi'' ekonomi dunia ke dalam blok-blok politik yang bersaing dapat menyebabkan inflasi jangka panjang. Jika ketegangan geopolitik menyebabkan perusahaan memindahkan rantai pasokan mereka keluar dari China, misalnya produksi bisa menjadi kurang efisien dan lebih mahal.

Dan kenaikan suku bunga bank sentral tidak bisa berbuat banyak. ''Jika kita kehilangan manfaat dari ekonomi global yang lebih terintegrasi, kita semua akan lebih miskin,'' katanya.

Georgieva membuat komentar ketika para pemimpin keuangan dunia berkumpul di Washington untuk pertemuan musim gugur IMF dan Bank Dunia.***

Baca Juga: Temui Titik Terang Tragedi Kanjuruhan, 6 Orang Ditetapkan Tersangka

Editor: Ainun Machmudia

Sumber: koreatimes.co.kr

Tags

Terkini

Terpopuler