Informasi Penting Menghadapi Resesi 2023, Ini Langkah yang Harus Dilakukan!

- 13 Oktober 2022, 18:37 WIB
Begini Tanggapan Bos OJK Terkait Ancaman Resesi Global 2023, Harus Tetap Optimis!
Begini Tanggapan Bos OJK Terkait Ancaman Resesi Global 2023, Harus Tetap Optimis! /Afifah Amani/Ilustrasi: Pixabay

Tuban Bicara – Resesi adalah kondisi ekonomi negara memburuk karena penurunan Produk Domesti Bruto, meningkatnya pengangguran dan pertumbuhan ekonomi nyata bernilai negatif selama dua kuartil berturut-turut.

Secara tekniknya, resesi terjadi ketika sebuah negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal berturut-turut. Saat resesi artinya pertumbuhan ekonomi bisa sampai 0 persen, bahkan minus. Resesi disebabkan oleh inflasi besar-besaran, peningkatan angka pengangguran, dan guncangan ekonomi yang datang mendadak. Saat resesi terjadi banyak dampak yang mungkin dirasakan oleh warga dunia. Di antaranya adalah perlambatan ekonomi yang berdampak pula pada penurunan kapasitas produksi, sehingga risiko adanya PHK jadi meningkat. Hal ini juga dapat berimbas pada penurunan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Tak Perlu Panik! Inilah Cara Menangani Kucing Keracunan

Mayoritas orang-orang belum ada persiapan apa yang tidak diharapkan di tahun 2023. Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram Saliendra Institute, berikut langkah harus disiapkan saat menghadapi resesi :

1. Selalu Cek dan Catat Pemasukan dan Pengeluaran

Hal ini membantu kita mengetahui dari dan ke arah mana uang tersebut masuk dan keluar. Dengan adanya ini, kita dapat mencegah pengeluaran yang bukan menjadi kebutuhan serta dapat mengalokasikan dana pada hal yang menjadi prioritas. Catatan dapat berupa digital maupun manual, karena di era digitalisasi sekarang bisa menggunakan aplikasi counter.

2. Mempersiapkan Dana Darurat

Dana darurat sangat penting, Hal ini disebabkan dengan ketidakpastian ekonomi yang akan terjadi ke depannya. Idealnya adalah untuk 3-6 bulan ke depan. Bentuknya bisa berupa cash atau aset yang mudah untuk dicairkan. Sesuaikanlah pula jumlah dana darurat dengan jumlah tanggungan anda. Semakin banyak jumlah tanggungan, maka semakin besar pula dana darurat yang anda butuhkan.

Baca Juga: Temui Titik Terang Tragedi Kanjuruhan, 6 Orang Ditetapkan Tersangka

3. Hindari Utang dan Segera Lunasi Jika Ada

Buat utang seminim mungkin atau hindari utang. Misal rasio utang pengeluaran sampai 20 persen dari pendapatan. Hal ini bertujuan agar tidak membebani pengeluaran saat terjadi resesi. Segera melunasi hutang baik ke pihak manapun dan seberapa banyak utang tersebut. Selain mengurangi beban, akan lebih baik tidak menjadi masalah pada catatan pembukuan.

4. Cari Pendapatan Tambahan, Investasi, dan Menabung

Menghemat mungkin dapat menjaga keuangan saat terjadi resesi. Namun, akan jauh lebih aman ketika ada penambahan aliran kas yang masuk sehingga sangat membantu jika sewaktu-waktu terjadi krisis atau resesi keuangan. Hal ini dapat berupa investasi yang bisa dilakukan di aset minim risiko seperti deposito dan reksa dana.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Lagu NCT yang Cocok Untuk Menemanimu Perjalanan Maupun Bersantai

5. Selalu Upgrade Ilmu dan Skill

Saat kemungkinan terjadi krisis atau resesi, perusahaan bisa saja melakukan efisiensi dana, yang mungkin salah satunya dilakukan yakni dengan mengurangi jumlah karyawan. Dengan mengasah skill dan menambah wawasan dapat meningkatkan value kinerja untuk perusahaan. Untuk itu karyawan yang memiliki integritas tinggi akan tetap dipertahankan dalam waktu jangka panjang.

Sudah tahu apa yang harus dilakukan mulai sekarang bukan? Pastikan performa kerja kamu selalu baik dan jika dirasa kurang kamu bisa upgrade skill, dengan hal ini perusahaan mempunyai pertimbangan terhadapmu.***

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Hari Ini, Rizky Billar Dicecar 38 Pertanyaan

Editor: Ainun Machmudia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x