Belajar Nilai Anti Korupsi dari Haji Agus Salim

- 4 Desember 2020, 13:37 WIB
Haji Agus Salim
Haji Agus Salim /Dul/

Tuban Bicara - Banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajar nilai anti korupsi, salah satunya belajar dari kisah The Grand Old Man, Haji Agus Salim.

Merujuk pada buku yang dicetak oleh Deputi Bidang Pencegahan KPK, Orange Juice for Integrity Belajar Integritas Kepada Tokoh Bangsa (KPK, 2014) mendeskripsikan kisah Haji Agus Salim ihwal nilai-nilai anti korupsi. 

Kalimat fenomenal yang menggambarkan sosok Haji Agus Salim adalah Leiden is Lijden yang berarti memimpin adalah menderita. Dalam karya tulis yang berjudul Het dagboek van Schermerhorn karya Willem Schermerhorn (seorang pejabat Belanda) mengomentari Haji Agus Salim, “orang tua yang sangat pandai ini adalah seorang yang genius. Ia mampu berbicara dan menulis secara sempurna setidaknya dalam sembilan bahasa. Kelemahannya hanya satu: ia hidup melarat.”

Baca Juga: Belajar Nilai Anti Korupsi dari Ki Hadjar Dewantara

Dari kalimat tersebut, bisa mengetahui kalau Haji Agus Salim adalah sosok yang sederhana dan bersahaja. Hal itu juga tergambar dalam film Moonrise Over Egypt (2018). Film itu berkisah tentang laki-laki yang lahir dengan nama asli Musyudul Haq di Koto Gadang, Sumatera Barat, pada tanggal 8 Oktober 1884.

Musyudul Haq atau Agus Salim ketika berada di Eropa berkumpul dengan diplomat dari berbagai negara. Haji Agus Salim mudah untuk diketahui dari ciri-cirinya seperti memakai semacam songkok dan berjanggut putih. Jika diplomat lain berpenampilan necis, ia justru mengenakan jas yang berhiaskan beberapa jahitan. Namun kejeniusan The Grand Old Man tidak usah diragukan lagi, hal itu terbukti pada suatu momen.

Ada seorang yang mengejeknya sebagai kambing “mbek”. Namun dengan santai Haji Agus Salim mampu menyerang balik dan memalukan orang yang mengejeknya dengan santai. Agus Salim sempat menduduki jabatan menteri dalam beberapa kabinet pemerintahan di Indonesia. Ketika di Jakarta, Agus Salim sempat tak memiliki rumah tinggal tetap, ia dan keluarga memilih nomaden dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain.

Baca Juga: Belajar Nilai Anti Korupsi dari Baharuddin Lopa

Mohammad Roem pernah berkisah tentang rumah Haji Agus Salim, “Rumahnya, seperti rumah perkampungan, sama sekali tidak mencerminkan seorang tokoh yang terkenal seperti kita bayangkan.”

Editor: Yogi Abdul Gofur


Tags

Terkait

Terkini

x