Network
''Saya kesal karena saya melewatkan penalti, tetapi tim kembali lebih kuat setelah kesalahan saya,'' katanya.
Penonton yang sebagian besar mendukung Argentina, melambai-lambaikan bendera dan syal serta menabuh genderang di belakang kedua gol tersebut setelah penalti. Dalam hitungan detik, nyanyian "MESSI! MESSI!'' segera bergema di sekitar venue dalam upaya untuk menjaga kepala idola mereka tetap tinggi.
Memainkan rekor pertandingan Piala Dunia ke-22 Argentina, Messi tidak pernah berhenti bergerak maju dan dia menjadi ancaman sepanjang pertandingan bagi Polandia dengan kemampuan dribbling dan visinya.
Pertandingan itu dianggap sebagai head-to-head antara Messi dan striker Polandia Robert Lewandowski, mungkin penyerang tengah terbaik di dunia, tetapi ternyata tidak cocok.
Baca Juga: Sering Pisah Rumah dengan Istri, Ternyata Ferdy Sambo Pulang Tengah Malam
“Jika Messi bermain dengan kami dan Robert bermain untuk Argentina, Robert akan mencetak lima gol,” kata pelatih Polandia Czeslaw Michniewicz. ''Robert perlu dibantu dan pertandingan hanya dimainkan di wilayah kami.''
Messi tidak terlibat dalam kedua gol tersebut. Untuk yang kedua, Enzo Fernandez memberikan umpan kepada Alvarez kemudian memulai di depan striker reguler Lautaro Martinez dan dia melakukan satu sentuhan sebelum melepaskan tembakan melengkung ke pojok atas pada menit ke-67.
Segalanya menjadi lebih baik bagi pelatih Argentina Lionel Scaloni, yang membuat perubahan lebih berani dengan memasukkan Alvarez, Fernandez dan Molina dengan mereka berperan dalam gol. Mac Allister, sementara itu, tidak menjadi starter melawan Arab Saudi dan telah menambah energi di garis tengah dalam dua pertandingan sejak itu.
Baca Juga: Azka Si Bocah 6 Tahun Selamat dari Puing-puing Gempa Cianjur Setelah Dua Hari
Tiba-tiba, Argentina lebih terlihat seperti tim yang memasuki Piala Dunia dengan 36 pertandingan tak terkalahkan dan sebagai salah satu favorit turnamen, setahun setelah memenangkan Copa America.
