Irfan mengatakan, selain terapi alarm, masih ada pilihan lain antara lain uroterapi, diuretik, antikolonergik hingga penggunaan obat seperti desmopressin untuk mengatasi anak mengompol pada malam hari.
Baca Juga: Badan Bahasa Tetapkan 'Pandemi' sebagai Kata Tahun Ini (KTI) 2020
Cara kerja desmopressin yakni dengan mengurangi produksi urin ke tingkat normal pada malam hari. Jika terapi awal menunjukkan perbaikan maka dilanjutkan hingga 3 bulan, tetapi jika tidak ada perbaikan maka dokter bisa menambahkan dosisnya.
"Terapi yang dilakukan perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasari pasien seperti pemantauan perawatan memainkan peran yang penting untuk keberhasilannya," kata dia.***