Tuban Bicara - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawangsa mengunjungi Menteri Agama Fachrul Razi di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat No 3-4 Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, hadir jajaran pengurus PP Muslimat NU dan pejabat Pemprov Jawa Timur mendampingi Khofifah yang juga menjabat Gubernur Provinsi Jawa Timur hari ini.
Baca Juga: Reformasi Struktural Upaya Pemerintah Pulihkan Ekonomi Indonesia
Baca Juga: Indonesia Inisatif Travel Corridor Arrangement (TCA) dalam Forum KTT ASEAN Ke-37
Dikutip Tuban Bicara melalui situs resmi Kemenag dalam pertemuan ini membahas tentang keinginan besar masyarakat Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah MTQ tingkat Nasional.
"Kami ingin menyampaikan keinginan besar masyarakat Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional, termasuk koordinasi anggaran bersama DPRD Jawa Timur," kata Khofifah. Rabu, 11 November 2020.
Baca Juga: Jerman menang tipis 1-0 atas Ceko di Pertandingan Persahabatan
Baca Juga: Cedera Pemain Masih Jadi Masalah di Timnas Brazil
Khofifah juga menambahkan, salah satu alasan di balik keinginan besar Provinsi Jawa Timur untuk menjadi tuan rumah MTQN yakni kafilah Jawa Timur belum pernah menembus tiga besar di ajang MTQN.
Terkait keinginan Jawa Timur menjadi tuan rumah MTQN ke-29 tahun 2022, Menag Fachrul Razi mengatakan bahwa SK Penetapan Provinsi yang bakal menjadi tuan rumah MTQN 2022 kini sudah ditetapkan, yakni Provinsi Kalimantan Selatan.
"Mungkin bisa dipertimbangkan untuk tuan rumah pada MTQN ke-30 pada tahun 2024, Kami dengan senang hati menerima masukan, Mudah-mudahan kami bisa berbuat lebih banyak buat Jawa Timur dan bangsa Indonesia ini" kata Menag.
Baca Juga: Pesta Gol Warnai Potugal Vs Andorra
Baca Juga: Ketua Baleg DPR RI Tegaskan Upah Minimum Tetap Ada
Baca Juga: Tolak Terima Bintang Maha Putera dari Jokowi, Gatot Dianggap Fokus 2024
Selain membahas keinginan Jawa Timur menjadi tuan rumah MTQN, pertemuan dengan Menag juga membahas rencana tranformasi IAIN Tulungagung menjadi UIN, penambahan MAN Insan Cendekia di Jatim serta sinergi Muslimat NU dengan Kemenag dalam hal bimbingan perkawinan serta koloborasi dunia digitalisasi teknologi dengan religiusitas SDM.
"Jangan sampai teknologi mengendalikan manusia, bukan manusia yang mengendalikan teknologi. Untuk itulah kami Muslimat NU perlu kerjasama dengan Kemenag. Sebab pendidikan di bawah Muslimat NU itu cukup banyak mulai dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi," kata Khofifah.
Baca Juga: Gubernur Jatim Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden
Tampak hadir di pertemuan tersebut, di antaranya Dirjen Bimas Islam, Dirjen Pendidikan Islam, Stafsus Menag dan Kabag TU Pimpinan.***