Tuban Bicara - Mantan Panglima Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo tidak menghadiri pemberian penghargaan tanda jasa dan kehormatan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu 11 November 2020 kemarin. Padahal nama Gatot tercatat sebagai salah satu penerimanya.
Dikutip dari rri.co.id wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP Arsul Sani menduga, hal itu merupakan sikap politik Gatot yang tetap menjaga jarak dengan pemerintah. Hanya saja, Arsul enggan menjawab hal itu dikaitkan dengan Pilpres 2024.
"Bisa jadi ya dari sisi positioning politiknya, Pak Gatot ingin tetap mengambil jarak dengan katakanlah pemerintahan," kata Arsul, Kamis 12 November 2020.
Baca Juga: Adakan Rapat Umum, 17 Parpol Armenia Tuntut Perdana Menteri Mundur
Diketahui, penghargaan tersebut diberikan pemerintah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian putra-putri terbaik bangsa.
Penghargaan tersebut merupakan hak warga negara yang oleh pemerintah dinilai layak untuk mendapatkan bintang Mahaputra.
Oleh karenanya, terang Arsul, hal itu bukan menjadi persoalan ketika Gatot ingin menjaga jarak, dan tidak perlu dianggap sebagai tamparan bagi Istana.
Baca Juga: Terbaru! Pemrov Jatim Catat Tambahan Kasus Covid-19
"Ya itu hal yang biasa saja, kenapa mesti diributkan? Termasuk pertemuannya Anies dan Habib Rizieq," tukasnya.***