Tuban Bicara - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya KH Noer Muhammad Iskandar.
"Saya Wakil Ketua MPR RI sekaligus atas nama Ketua Alumni dan Keluarga Besar Ikatan Alumni PTIQ Jakarta mengucapkan duka cita dan menjadi saksi bahwa KH Noer Muhammad Iskandar adalah orang baik," tuturnya, seperti dikutip Tuban Bicara dari nu.or.id. (13/12).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (IKA Alumni PTIQ) Jakarta tersebut menuturkan, Kiai Noer Iskandar yang juga mantan fungsionaris DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan guru dan teladan bagi semua, khususnya keluarga alumni PTIQ yang telah sukses berjuang lewat jalur dakwah dan pengembangan pesantren.
Sebagia informasi, Ada 11 cabang Pesantren yang didirikan oleh Kiai Noer Iskandar. Merintis pesantren dengan keprihatinan, kini di Kedoya, dari lahan wakaf yang seluas 2000 meter, telah berkembang menjadi 2,4 ha.
Baca Juga: Bahaya dari Perbuatan Suap, Salah Satunya Keadilan Akan Mati
Baca Juga: Menang Derbi Madrid, Zidan : Kritik Buat Madrid Lebih Kuat
Pesantren Asshiddiqiyah di Batu Ceper, Tangerang sudah berkembang menjadi enam hektare. Pesantren Asshiddiqiyah di Cilamaya menjadi 11 Hektare dan yang di Cijeruk, Bogor seluas 42 hektare. Semua cabang-cabang ini sudah dalam perencanaan besar untuk pengembangan Asshiddiqiyah masa depan.
Kiai Noer Iskandar wafat pada usia 65 tahun. Beliau juga merupakan salah seorang pelopor pengembangan ekonomi pesantren melalui koperasi. KH Noer Muhammad Iskandar memulai pendidikannya di pesantren tradisional Sumber Beras, Banyuwangi, Jawa Timur, yang langsung di asuh oleh ayahnya sendiri KH Iskandar.
Baca Juga: Derbi Manchester berakhir dengan skor kacamata
Untuk diketahui, Pendiri sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Kedoya, Jakarta Barat KH Noer Muhammad Iskandar meninggal pada hari Ahad (13/12) sekitar pukul 13.41 WIB. Kiai Noer sebelumnya sempat menjalani perawatan Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat