KEPERDAMAIAN
Dibukakan pintu subuh kelabu
Kuncup semangat yang dilahirkan sehabis bintang habis menari
Sinar sampai di sini lalu semangat merayap di batu
Panas-panas
Tumbuh terus di muka tanah cerah dan merah
Peringatan beserta pembawaan
Kepada segala di detik-detik sesudah ini
Baca Juga: Puisi Peringatan Karya Wiji Thukul
Tiada dia mau ke gelanggang kepanasan
Segala kuncup menjadi tunduk
Melukis garis ketenangan sayup-sayup
tenang seperti mawar di bawah bulan.***