Tuban Bicara - Siapa yang tidak mengenal dengan nama Wiji Widodo atau sering disapa Wiji Thukul, pasti tidak asing lagi di kalangan Mahasiswa dan masyarakat Indonesia.
Dia adalah sastrawan sekaligus aktivis HAM yang hilang pada saat tragedi 1998. Meski sampai sekarang tak jelas keberadaannya, tapi karya-karya Wiji tetaplah hidup, bahkan ibarat bensin yang terus menyulut semangat mereka yang berjuang melawan ketidakadilan.
Sekumpulan puisinya, yang kerap dibacakan tiap kali aksi mahasiswa berjalan, pun sudah dibukukan dengan judul “Nyanyian Akar Rumput”.
Baca Juga: Puisi Di bawah Selimut Kedamaian Palsu Karya Wiji Thukul
Berikut ini karya Puisi Wiji Thukul, yang bisa menggambarkan pandangannya tentang kaum yang tertindas.
Bunga dan Tembok
seumpama bunga
kami adalah bunga
yang tak kaukehendaki tumbuh
engkau lebih suka
membangun rumah dan merampas tanah
seumpama bunga
kami adalah bunga
yang tak kaukehendaki adanya
engkau lebih suka membangun
jalan raya dan pagar besi
Baca Juga: Puisi Sajak Suara Karya Wiji Thukul
seumpama bunga
kami adalah bunga
yang dirontokkan di bumi kami sendiri