Puisi Peringatan Karya Wiji Thukul

- 19 Januari 2021, 14:13 WIB
Ilustrasi puisi.
Ilustrasi puisi. /Pixabay/Pexels/Pixabay

Tuban Bicara - Siapa yang tidak mengenal dengan nama Wiji Widodo atau sering disapa Wiji Thukul, pasti tidak asing lagi di kalangan Mahasiswa dan masyarakat Indonesia.

Dia adalah sastrawan sekaligus aktivis HAM yang hilang pada saat tragedi 1998. Meski sampai sekarang tak jelas keberadaannya, tapi karya-karya Wiji tetaplah hidup, bahkan ibarat bensin yang terus menyulut semangat mereka yang berjuang melawan ketidakadilan.

Sekumpulan puisinya, yang kerap dibacakan tiap kali aksi mahasiswa berjalan, pun sudah dibukukan dengan judul “Nyanyian Akar Rumput”.

Baca Juga: Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thuku

Berikut ini karya Puisi Wiji Thukul, yang bisa menggambarkan pandangannya tentang kaum yang tertindas.

Puisi Peringatan

jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati-hati
barangkali mereka putus asa
kalau rakyat bersembunyi
dan berbisik-bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Baca Juga: Puisi Di bawah Selimut Kedamaian Palsu Karya Wiji Thukul
bila rakyat berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh dibantah
kebenaran pasti terancam
apabila usul ditolak tanpa ditimbang
suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
dituduh subversif dan mengganggu keamanan
maka hanya ada satu kata: lawan.***


 

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x