Puisi Oleh-oleh buat Pemetik Teh Karya Mahbub Djunaidi

19 Januari 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi puisi /PIXABAY/Pexels

Tuban Bicara - Sosok Mahbub selalu menjadi inspiratif bagi kalangan Mahasiswa, terutama yang bergabung di dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.

Mahbub dikenal sebagai wartawan-sastrawan, agamawan, organisatoris, kolumnis, politikus, serta predikat baik lainnya yang disemangatkan di pundaknya.

Ini bukan predikat main-main, karena ia memang seorang yang memiliki talenta luar biasa. Kritik-kritik sosial dalam tulisannya begitu tajam, begitu dalam.

Baca Juga: Puisi Cerita Hari Ini Karya Mahbub Djunaidi

Tentu saja dengan ciri khas yang dimilikinya: satire dan humoris. Karena kepiawaiannya dalam menulis, ia disebut pendekar pena, bahkan Bung Karno terkesan dengannya.

Kebiasaan menulis telah ia lakukan sejak duduk di bangku SMP. Bahkan di masa itu, cerpennya berjudul Tanah Mati dipublikasikan oleh Kisah, sebuah majalah kumpulan cerita pendek bermutu, disertai komentar dan penilaian pengelolanya HB Jassin, sang legendaris paus sastra Indonesia itu.

HB Jassin sangat kagum dengan tulisan Mahbub muda. Baginya, Mahbub mampu memandang persoalan dari seginya yang kocak.

Baca Juga: Puisi Peringatan Karya Wiji Thukul

Elaborasi antara humor dan satire (cemooh kocak) disertai dengan unsur kritik. Gaya tulisannya ringan dan menyenangkan, seolah-olah main-main, tetapi persoalan serius yang diangkat.

Beginilah karya puisi Mahbub Djunaidi

OLEH-OLEH BUAT PEMETIK TEH

Kehijauan dalam hatimu
Dipinggir pinggir pagi yang terbungkus
Embun ditinggalkan malam
Seperti kuda-kuda menaiki bukit batu
Mencucur peluhnya putih
Di perut pegunungan kau bersuara seperti biasa
Memenuhi umur siang
Hijau dan kaya

Baca Juga: Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thuku
Kau sendiri dengan selendang merah mengelus-elus keletihan
Lalu malam mengetuk pintu dengan kecapi yang berdentingan
Mnidurkan yang hijau dan kaya
Mengucapkan selamat bangun di pinggir-pinggir pagi.***

Editor: Edison T

Tags

Terkini

Terpopuler