Baru Dua Minggu Tayang, Drama Korea Mr. Queen Buat Penonton Marah, Ini Alasannya

21 Desember 2020, 20:22 WIB
Serial drama Korea (drakor) Mr. Queen. /Instagram/ @shinhs831/

Tuban Bicara - Drama kolosal dari Korea Selatan, Mr. Queen mendobrak rekor di pemutaran perdananya pada 12 Desember 2020 lalu.

Pasalnya, tayangan yang kerap disebut dengan istilah drama sageuk ini menoreh rating tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Drama komedi yang tayang di stasiun tvN ini menyabet rating nasional rata-rata 8,0 persen.

Baca Juga: Hari ini ada yang melemah, yaitu Rupiah akibat eskalasi Covid-19

Angka tersebut kalah tipis dari drama hit 2018, Mr. Sunshine, yang ditayangkan perdana dengan rating nasional rata-rata 8,9 persen.

Namun, meski sukses meraup rating penayangan yang tinggi, drama Korea Mr. Queen saat ini justru tengah menuai banyak kecaman.

Penokohan di drama Mr. Queen dianggap mengejek tokoh dan sejarah Korea.

Baca Juga: Makin mudah nih, dengan adanya gerai layanan SIM keliling Senin (Polda Metro jaya)

Bahkan, kabarnya ini bukan kontroversi pertama yang melanda drama Mr. Queen.

Sebelumnya, Mr. Queen telah dilanda kontroversi meski dramanya belum tayang.

Maklum, drama ini diadaptasi dari novel China berjudul Tai Zi Fei Sheng Zhi yang ditulis oleh Xian Chen dan juga serial drama China, Go Princess, Go! dan masalah tersebut telah menyebabkan ketidakpuasan bagi penulis asli novel tersebut.

Baca Juga: Distribusikan vaksin Covid-19, Kapal Pelni Siap Bantu Angkut

Untuk mengatasi masalah ini, produser drama Mr. Queen meminta maaf dan menjelaskan bahwa meskipun dramanya terinspirasi dari novel, produksi hanya mengambil inspirasi dari satu bagian novel saja, sedangkan jalan ceritanya berbeda.

Segera setelah kontroversi mereda, Mr. Queen sekali lagi dilanda kontroversi begitu episode kedua drama tersebut ditayangkan.

Episode tersebut memancing kemarahan penonton Korea karena ada beberapa adegan yang dianggap berlebihan dan mengolok-olok sejarah.

Baca Juga: Sekuriti hotel hantam Dokter perempuan di Palmerah

Penonton paham bahwa genre drama adalah komedi. Namun, meski berbasis komedi, hal tersebut tetap dianggap sensitif, apalagi karakter yang ditampilkan dalam drama tersebut ditulis berdasarkan tokoh sejarah.

Diantara hal yang membuat penonton tidak puas adalah ketika karakter dari drama tersebut mengatakan bahwa 'Catatan Sejarah Dinasti Joseon' dianggap jirashi saja.

Sekadar informasi, 'Catatan Sejarah Dinasti Joseon' adalah catatan tahunan yang disimpan dari setiap dinasti dan dianggap sebagai milik negara Korea ke-151.

Baca Juga: KPK menduga Mensos menerima suap senilai Rp17 miliar

Rekor tersebut merupakan rekor tahunan terpanjang sebuah dinasti dari seluruh dunia. Jirashi di sisi lain adalah buletin yang berisi spekulasi dan informasi ilegal. Rumor terkadang juga bisa ditemukan di jirashi.

Selain itu, karakter Ratu Shin Jeong digambarkan sebagai orang yang terobsesi dengan takhayul.

Masalah tersebut telah ditegur oleh perwakilan dari keturunan Ratu Shin Jeong, yang mengatakan bahwa istana tidak boleh dijadikan lelucon.

Baca Juga: Gol Welbeck Gagalkan Kemenangan Pertama Sheffield

Di antara adegan lain yang mendapat kritik adalah ketika karakter permaisuri terlihat mengejek catatan sejarah dan melontarkan komentar jenaka tentang ritual turun-temurun di Candi Jongmyo.

Menyusul kemarahan penonton, tim produksi drama Mr. Queen tampak meminta maaf.

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada semua penonton karena telah mengabaikan beberapa aspek. Kami akan melakukan yang terbaik agar penonton tidak merasa risih saat menonton drama Mr. Queen di masa depan," ujar perwakilan tim produksi Mr. Queen, seperti dikutip Tuban Bicara dari pikiran-rakyat.com dalam artikel yang berjudul Baru 4 Episode Drama Korea Mr. Queen Buat Penonton Marah, Tim Produksi Langsung Angkat Bicara.

Baca Juga: Lirik Dan Chord Kunci Gitar Lagu Perlahan Guyon Waton

Mereka juga setuju dengan kesalahan mereka, terutama karena mereka mengejek 'Catatan Sejarah Dinasti Joseon' dan mengatakan bahwa mereka tidak berniat memperburuk dinasti.

"Drama Mr. Queen adalah drama komedi di mana kami meminjam tokoh-tokoh dari sejarah dan mengatur zaman. Namun, penulisan untuk drama ini bersifat fiksi. Namun, kami menyadari kesalahan kami dan meminta maaf kepada semua karena telah menyebabkan ketidaknyamanan. Kami akan berusaha menghasilkan drama terbaik,” kata perwakilan tim produksi Mr. Queen.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler