5. Kuburan Nabi Musa ‘alaihissalam berada di Tanah Suci Baitul Maqdis. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sendiri telah memberi tahu keberadaan kuburannya. Bahkan, beliau menyebutkan beberapa tanda keberadaan tersebut, yaitu di samping jalan, tepat pada gundukan pasir.
6. Nabi Musa ‘alaihissalam menginginkan kuburannya berada dekat dengan tanah yang penuh berkah. Karena itu, tidak ada salahnya jika ada seseorang yang juga ingin meninggal di tanah yang penuh berkah itu.
7. Tanah Suci dimaksud memiliki batasan-batasan yang telah diketahui. Nabi Musa ‘alaihissalam pun meminta kepada Allah untuk mendekatkan dirinya pada tanah itu sedekat lemparan batu. Tetapi demikian, jenazahnya dikuburkan di luar tanah tersebut. (Lihat: Umar Sulaiman al-Asyqar, Shahih al-Qashash al-Nabawi, [Oman: Darun Nafais], 1997, Cetakan Pertama, hal. 97).***