Alasan PP Muhammadiyah Sebut Orang yang Bertemu Nabi Tidak Perlu Disampaikan Ke Publik

- 17 Desember 2020, 16:59 WIB
Logo Muhammadiyah
Logo Muhammadiyah /Muhammadiyah.or.id

Tuban Bicara - Muhammadiyah buka suara soal isu yang saat ini sedang hangat diperbincangkan yaitu tentang bermimpi bertemu dengan Rasulullah.

Isu ini viral usai Haikal Hassan yang bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Husein Shihab karena dianggap berita bohong dan menyesatkan.

Anggota Majelis Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ajengan Wawan Gunawan Abdul Wahid menyatakan bahwa orang yang bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi merupakan anugerah dari Allah SWT. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Bantah Tudingan MenkoPolhukam Mahfud Md: Saya Tidak Mungkin Panik, Ngomong Santai Saja

Akan tetapi, ujar Ajengan asal Garut ini, pengalaman tersebut tidak perlu disampaikan kepada publik lantaran dikhawatirkan menimbulkan pemahaman yang lain.

“Biasanya Muhammadiyah tidak membahas perihal yang seperti itu. Karena dikhawatirkan menimbulkan pemahaman yang lain. Bahwa misalnya itu terjadi, orang Muhammadiyah tidak terbiasa mengungkap hal itu,” tutur dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.

Wawan menjelaskan bahwa pertemuan seseorang dengan Rasulullah dalam sebuah mimpi merupakan pertanda dari penghayatan religius dan bagian dari kesadaran irfani.

Baca Juga: Jadi Ibu Wagub Jatim di Umur 24 Tahun, Arumi Bachsin Masih Bisa Ceplas-ceplos

Ia juga menuturkan bahwa ulama besar sekelas Ahmad Dahlan pasti pernah merasakan pengalaman tersebut, namun dirinya memilih untuk tidak menyampaikannya pada khalayak ramai. 

“Tidak mungkin Ahmad Dahlan tidak mengalami mimpi tersebut. Siapa yang meragukan kesalehan beliau? Tapi beliau lebih memilih untuk diam dan tidak menceritakannya kepada siapapun,” ucapnya.

Halaman:

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: bekasi.pikiran-rakyat.com


Tags

Terkait

Terkini

x