Cegah Penularan PMK pada Hewan: Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga

- 1 Juni 2022, 14:40 WIB
Ilustrasi sapi di peternakan - Jawa Timur
Ilustrasi sapi di peternakan - Jawa Timur /Antara/Abriawan Abhe/

TUBANBICARA.com - Virus Hewan ternak yang menyerang Mulut dan Kuku atau bisa disebut Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kini dikabarkan meluas di Jawa Timur.

 

Pada umumnya wabah Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang hewan yang berkuku belah karena sebuah virus. 

 

Awalnya di wilayah Jawa Timur virus ini mulai merambah di Kabupaten Gresik, Lamongan, Mojokerto, hingga Sidoarjo. Namun kini sudah sekitar 3.481 hewan ternak di Jawa Timur yang terkena wabah virus ini.

Baca Juga: Viral Soal Kepemilikan Aset Jembatan Glendeng Tuban-Bojonegoro Tuai Kontroversi, Netizen: Iki Piye Iki?

Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga yaitu Prof Dr. drh. Fedik Abdul Rantam

 

Menyampaikan pentingnya melakukan disinfeksi pada kawasan lingkungan peternakan yangmana telah dilansir oleh Tubanbicara.com dari laman resmi Kominfo Jatim. 

 

Prof. Dr. drh Fedik Abdul Rantam menegaskan bawa upaya pencegahan menularnya virus ini harus segera dilakukan, salah satunya dengan cara melakukan disinfeksi pada kandang atau wilayah lingkungan peternakan. 

 

Hal itu disebabkan karena melihat tingkat penularannya virus ini tergolong tinggi yangmana penyebarannya dapat melalui berbagai cara Yaitu, udara, makanan, kotoran yang menempel pada alas kaki, pakaian, kontak langsung, peralatan kandang dan jarum suntik.

 

Jenis Disinfektan-nya sendiri menurut

Prof Fedik dapat memilih beragam jenis misalnya, Kalsium Karbonat 3 %; KMNO4 3 %; Formaldehyde 1 %; Sodium hypochlorite 3 %; Sodium hydroxid 2 %; Sodium Karbonat 4 %; Citric Acid 0,2 %; atau Sodium Chlorite 1 %. 

Baca Juga: Kumpulan 15 Quetes Terbaik, Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Cocok dibuat Caption IG, WA,dan FB

“Tidak perlu menggunakan semua jenis disinfektan, namun salah satu saja,” tambahnya.

 

Untuk pengaplikasian-nya dapat dilakukan secara efektif pada pagi dan sore.  

 

Mengenai hal ini Prof Fedik menjelaskan bahwa ada beberapa bagian tubuh sapi yang harus dibersihkan. 

 

 “Untuk Alas dapat menggunakan kaporit, namun Karena efeknya oksidator biasanya untuk alas. Pada bagian dinding bisa menggunakan formaldehaide 1 persen dengan volume rendah. Sedangkan pada aliran air dapat menggunakan Chloride,” terangnya. 

Baca Juga: Berburu Pengganti Sadio Mane, Liverpool Diklaim Siap Tikung Tottenham untuk Datangkan Rennes Martin Terrier

“Penyemprotan dengan KMNO4 dapat dilakukan pada kaki sapi, sedangkan mulut sapi yang mengalami luka dapat dicuci menggunakan NaCl 1-2 persen”, tambahnya.

 

Dengan informasi ini diharapkan masyarakat dapat membantu untuk melakukan pencegahan menularnya virus pada hewan ternak, khususnya yang ada di Jawa Timur.***

Editor: Fery Murya Vandi

Sumber: kominfo.jatimprov.go.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x