Sepasang Puisi Romantis Saijah-Adinda, Sangat Cocok untuk Berbagai Pementasan Teater : WS. Rendra

- 27 Mei 2022, 14:39 WIB
Saijah-Adinda/tangkap layar/film-max-Havelaar
Saijah-Adinda/tangkap layar/film-max-Havelaar /


Akang, sejak malam itu di Karawaci
aku telah menodai cinta kita.
Aku telah menjamah dosa
dan melengkapkannya ke dadaku.

Baca Juga: Indonesia Kehilangan Sosok Negarawan dan Ulama Pemikir Islam Moderat: Buya Syafii Maarif Wafat, 27 Mei 2022


Ya, akang, aku telah menikmati candu dunia.
Malam itu sambil terlentang dengan lunglai
dan mendengar ia mendengkur di sampingku
aku telah bertekad untuk menyerahkan jiwa ragaku
kepada lelaki itu.
Aku pikir aku akan jadi istrinya.
Ternyata ia hanya ingin menjadi tuan.
Dan menikmati diriku selama sebulan.
Tetapi aku ikhlas mengabditanpa melawan.


Selanjutnya pada suatu hari
ia bawa aku ke Cikupa.
Dimana semua orang mengenalnya.
Memang benar ia mandor tetapi rupanya
ia juga majikan pelacuran.
Bagaikan tertenung menikmati cinta dan derita
aku selalu mematuhinya.
Aku menjadi pelacur kesayangan.


Di antara para sopir truk menjadi rebutan.
Aku menjadi dagangan yang menguntungkan.
Diedarkan ke Karawaci,
Cimone, Cikupa, dan Balaraja.
Di Cilegon aku diantri.
Dari Karawaci sampai ke Merak di sepanjang jalur pembangunan,
dari desa-desa yang porak poranda muncullah gadis-gadis remaja menjadi bunga di warung-warung pelacuran.

Pabrik dan pelacuran adalah satu pasangan.
Orang Korea, Jepang dan Jerman semua sudah aku rasakan

Baca Juga: Jelang final Liga Champions 2022, Trent Alexander-Arnold dari Liverpool Pecahkan Rekor


Adalah di Cilegon
aku pertama terkena rajasinga.
Dengan tabah aku lawan penyakitku.
Di jagat raya tidak kurang obat-obatan
Dan ketika kembali seperti sediakala
majikan membawa aku ke Ancol, Jakarta.


Jakarta, oh, Jakarta!
Pohon lampu-lampu neon.
Sungai raya dengan arus mobil dan bis kota.
Langganan yang bersih dan kaya.
Setiap subuh sarapan di restoran.
bangun siang terus ke took berbelanja.
Hidup rasanya seperti mimpi.
Tanpa bumi.
Banyak yang terjadi.
Tanpa ada yang masuk ke hati.


Aku hanyut di dalam aneka pengalaman
di mana selalu bukan aku yang berkuasa.
Segala ingatan kepadamu, akang
segera aku singkirkan.
Rasa malu kepadamu

Halaman:

Editor: Fery Murya Vandi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x