Sepasang Puisi Romantis Saijah-Adinda, Sangat Cocok untuk Berbagai Pementasan Teater : WS. Rendra

- 27 Mei 2022, 14:39 WIB
Saijah-Adinda/tangkap layar/film-max-Havelaar
Saijah-Adinda/tangkap layar/film-max-Havelaar /


Depok I, 12 Januari 1991

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Singkat Dalam Memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2022

 

Nyanyian Adinda untuk Saijah

 

Di Kalijodo aku menyanyi di dalam hati.
Kawih asih seperti pohon tanpa daun.
Mengandung duka seperti pohon tanpa akar.
Saat adalah malam menanti pagi.


Saijah, akang!
Tanpa petunjuk dan jejak yang nyata
tembang cintaku yang berdebu
mencari kamu.
Sebelum sepuluh tahun yang lalu
cintaku tabah lagunya menderu
Tapi kini ia jengah
Merayap dengan penuh rasa malu.
Akang, aku telah berdosa
Tanpa daya aku nodai cinta.
Tak lama setelah akang berangkat ke Sumatera,
aku gelisah dalam jarring rindu asmara.


Setiap menjelang masa datang bulan
wajahmu selalu membayang.
Rasanya seperti menjadi gila.
Setiap kali memuncak rasa rindu
rasa gatal menjalar ke putting-putting susu.
Rasa geli yang lembut di seluruh kulit perut.

Sungai darah di tubuhku bergolak.

Baca Juga: Anak Pertama Ridwan Kamil Gubernur Jabar Dikabarkan Terseret Arus Sungai Aare di Swiss

Halaman:

Editor: Fery Murya Vandi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x