SANDIWARA
kenanganku pada warna putih
– tebaran mega yang melawat ke ujung rambutnya –
Di pangkal tahun, di permulaan musim panas
Berdiang tubuh, amatlah nyamannya
Citapun bersemi dan pecah tigaempat
Yang lain menyingkap jendela
Oh, jangan salahkan badai-badai
Matamu sendiri bagaimana
Jam tujuh langit menjadi merah
Kau buka baju dan siang menjadi malam
Duduk mentertawakan kebodohanmu sendiri
Baca Juga: Puisi Bunga dan Tembok Karya Wiji Thuku
Berikan kepadaku segala yang merah
Tidak perduli – janji akan kikis sendiri
Sonder menunggu bulan keluar.***