7. Hatiku Selembar Daun
Hatiku selembar daun
melayang jatuh di rumput;
Nanti dulu,
biarkan aku sejenak terbaring di sini;
ada yang masih ingin kupandang,
yang selama ini senantiasa luput;
Sesaat adalah abadi
sebelum kausapu tamanmu setiap pagi.
Baca Juga: Bacakan 3 Puisi ini, Pasti Luluh Hati Gebetan Kamu
8. Dalam Doaku
dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang
mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di
ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang
tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu
dalam magrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat
perlahan dari nun jauh di sana, bersijingkat di jalan kecil itu,
menyusup di celah-celah jendela dan pintu, dan menyentuh- nyentuhkan
pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku
dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang
dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah
batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang
tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku
aku mencintaimu, itu sebabnya aku tak pernah selesai
mendoakan keselamatanmu