Pesan Gus Mus dalam Karya Puisi

- 8 Januari 2021, 20:18 WIB
KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.
KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus. /Instagram/@s.kakung/

Tuban Bicara - Siapa yang tidak mengenal dengan sosok ulama satu ini. Gus Mus sapaan akrab masyarakat memanggilnya, lahir di rembang 10 Agustus 1944 dengan nama lengkap KH. Ahmad Mustofa Bisri.

Gus Mus sangat beruntung dibesarkan dalam keluarga yang patriotis, intelek, progresif sekaligus penuh kasih sayang. Kakeknya (H. Zaenal Mustofa) adalah seorang saudagar ternama yang dikenal sangat menyayangi ulama.

KH. Bisri Mustofa penulis Tafsir al-ibris yang masyhur, di zamannya termasuk ulama ‘nyeleneh’ karena bekerja sebagai penulis.

Baca Juga: Bacakan 3 Puisi ini, Pasti Luluh Hati Gebetan Kamu

Beliau dikenal kemampuannya menerjemahkan kitab-kitab klasik berbahasa Arab menjadi bacaan indah sekaligus mudah difahami.

Produktivitas menulis keluarga ulama ini, khususnya produktivitas kepenulisan KH. Bisri Mustofa dan KH. Misbach Mustofa (keduanya putra H. Zaenal Mustofa) baik dalam bahasa Indonesia, Jawa maupun bahasa Arab mendorong inovasi diadakannya pelatihan menulis dalam bahasa Indonesia dan menerjemahkan kitab dalam bahasa Indonesia bagi para santri Taman Pelajar Islam (1983) yang diprakarsai adik Gus Mus KH M. Adib Bisri. Ketika itu kemampuan menulis dalam bahasa Indonesia rata-rata santri sangatlah minim.

Maka tidak bisa dipungkiri, hasil karya-karya dia sangat populer sekali di Indonesia, dengan kecakapan dan kecerdasan dalam membaca kondisi Indonesia ia mampu menulis puisi dipersembahkan kepada khalayak masyarakat yang berlaku tidak jujur, dan selalu berbuat keburukan bagi bangsa dan negerinya sendiri.

Baca Juga: 10 Puisi Legendaris Karya Chairil Anwar Penyair Indonesia

Beginilah puisi kritik Gus Mus.


Oleh: KH A Mustofa Bisri

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x