Tuban Bicara - Sebuah karya yang ditulis oleh Chairil Anwar salah sastrawan Indonesia ternama akan tetap hidup disepajang masa, bahkan seribu tahun lebih.
Dan Chairil Anwar harus meninggalkan puluhan karya, ketika dia menghembuskan nafas terkahirnya pada Pukul setengah tiga sore, 28 April 1949.
Walaupun Chairil telah meninggalkan kawan seperjuangan sastrawan lainnya, namun karya-karya yang ditulisnya akan tetap hidup dalam keabadian.
Baca Juga: Bacakan 3 Puisi ini, Pasti Luluh Hati Gebetan Kamu
Inilah karya-karya puisi Chairil Anwar.
Senja di Pelabuhan Kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
Di antara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali
Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam
Ada juga kelepak elang menyinggung muram
Desir hari lari berenang menemu bujuk pangkal akanan
Tidak bergerak dan kini tanah air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendirian.
Berjalan menyisir semenanjung
Masih pengap harap