Adakan Rapat Umum, 17 Parpol Armenia Tuntut Perdana Menteri Mundur

- 12 November 2020, 08:23 WIB
ILUSTRASI partai politik mengusung calon di Pilkada.*/DOK. KABAR BANTEN
ILUSTRASI partai politik mengusung calon di Pilkada.*/DOK. KABAR BANTEN /

Tuban Bicara - Oposisi Armenia berencana mengadakan pawai protes di ibu kota negara Yerevan pada hari Kamis 12 Noveber 2020 untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan, kata aktivis oposisi dalam siaran online. 

"Pihak berwenang menanggapi tuntutan kami yang sah dengan tindakan keras. Aparat penegak hukum menahan para pemimpin gerakan protes. Jika Anda peduli dengan negara kami, ikut serta dalam pawai pada pukul 17.00. Kami menuntut pengunduran diri Pashinyan tetapi kami juga akan memperjuangkan kebebasan tahanan politik di Armenia," kata para aktivis, seperti dikutip dari TASS, Kamis dilansir dari rri.co.id

Lebih lanjut, tujuh belas partai politik Armenia mengadakan rapat umum di pusat kota Yerevan pada hari Rabu 11 November 2020 menuntut pengunduran diri perdana menteri negara itu, yang menandatangani pernyataan bersama Rusia-Armenia-Azerbaijan yang menyatakan gencatan senjata di Nagorno-Karabakh. 

Baca Juga: Gubernur Jatim Terima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama dari Presiden

Pihak oposisi juga berupaya untuk mengadakan sesi parlemen darurat tetapi gagal karena kurangnya kuorum. 

Pada 9 November, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani pernyataan bersama tentang gencatan senjata lengkap di Nagorno-Karabakh mulai 10 November.

Kementerian Pertahanan dan Staf Umum Armenia mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama pada Selasa bahwa Angkatan Bersenjata negara itu akan mematuhi perjanjian Nagorno-Karabakh yang ditandatangani oleh para pemimpin Armenia, Rusia dan Azerbaijan.

Baca Juga: Gunung Merapi Gugurkan Lava, BKB Tutup Stupa dan Lorong Candi Borobudur dengan Terpal Paulin. 

Mereka juga mengimbau masyarakat Armenia untuk menahan diri dari kegiatan yang dapat mengguncang situasi di negara tersebut.

Sementara itu, Presiden Armenia Armen Sarkissian telah mengumumkan peluncuran konsultasi politik untuk membahas situasi tersebut setelah disepakatinya perjanjian.***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: rri.co.id


Tags

Terkait

Terkini

x