Baca Juga: Menteri Riset dan Teknologi Dukung Pengembangan Pupuk Hayati Dari Sampah Lewat Maggot
Menurut Seskab Pramono Anung, keputusan Presiden Jokowi lakukan penyegaran perombakan atau reshuffle dinilai sangat tepat.
Lewat pengalaman Jokowi yang sudah dua periode atau tepatnya sudah delapan tahun memimpin kabinet, Presiden disebut cukup memahami persoalan yang ada, utamanya urusan pangan, minyak goreng, dan energi.
"Hal itu yang menjadi prioritas. Maka, untuk itu kenapa kemudian ada penyegaran dalam tubuh kabinet," ungkapnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Sakti Wahyu Trenggono Menteri KKP Tegaskan Alat Tangkap Harus Ramah Lingkungan
Selain itu, diakui Pramono Anung, tujuan lain melakukan reshuffle kabinet baru adalah untuk membuat kerja para menteri lebih lincah dan tepat.
Mengingat, saat ini Indonesia tengah dihadapkan pada persoalan-persoalan dunia terutama persoalan pangan dan inflasi, sehingga keputusan perombakan dan penyegaran ini sangat diperlukan.
Dengan dilantiknya Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.
Sementara, dilantiknya dua menteri tersebut, Zulkifli Hasan akan menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.
Keduanya akan meneruskan estafet kepemimpinan dua menteri sebelumnya pada sisa masa jabatan 2019-2024.