Soal Penerapan Sekolah Tatap Muka Terbatas, Nadiem Makarim: untuk Sekolah yang Sudah Siap

- 3 April 2021, 18:40 WIB
Soal Penerapan Sekolah Tatap Muka Terbatas, Nadiem Makarim: untuk Sekolah yang Sudah Siap
Soal Penerapan Sekolah Tatap Muka Terbatas, Nadiem Makarim: untuk Sekolah yang Sudah Siap /instagram.com/@nadiemmakarim/

Tuban Bicara - Pandemi Covid-19 atau virus corona hingga kini masih merebak di Indonesia.

Tak hanya menyerang kesehatan saja, Covid-19 juga telah memberikan dampak buruk hampir di seluruh aspek kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak akibat adanya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Soroti KLB Demokrat, Gatot Nurmantyo: Bukan Representasi Kualitas Etika, Moral, dan kehormatan TNI. Ingat Itu!

Hal ini lantaran pemerintah terpaksa menerapkan pembelajaran jarak jauh atau secara online guna mencegah penularan Covid-19.

Terbaru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri yang diumumkan pada Selasa lalu, mengatur sekolah tatap muka akan dimulai secepatnya.

"Sejatinya, SKB 4 Menteri itu meminta sekolah-sekolah yang sudah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka secepat mungkin. Dimulai dari sekarang juga," kata Nadiem seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Tanggapi KLB Maeldoko di Partai Demokrat, Marzuki Alie: Siapa yang Dzalim Siapa yang Didzalimi

Dirinya juga menuturkan bahwa kementeriannya telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan pembelajaran tatap muka secara terbatas tersebut.

Di antaranya yakni, pemberian prioritas vaksinasi untuk guru dan tenaga pendidik serta pengalokasian Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp52,5 triliun.

"Mau beli masker, mau beli sanitasi, hand sanitizer, mau beli alat-alat kaya termo gun itu sudah diperbolehkan," ujarnya.

Baca Juga: Soal KLB Demokrat 2021, Kemenhum HAM Diminta Objektif

Hingga saat ini, sekitar 550 ribu guru dan tenaga pendidik telah menerima vaksinasi.

Pemerintah menargetkan vaksinasi tenaga pendidikan yang jumlahnya sekitar 5,5 juta rampung pada Juni mendatang.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan teknis pembelajaran tatap muka ini juga telah diatur agar tidak menimbulkan klaster baru.

Baca Juga: Disebut-sebut Drama Politik, Begini Penjelasan Herzaky Soal KLB Demokrat 2021

Dirinya menjelaskan, seperti kapasitas dalam ruang kelas hanya boleh 50 persen yaitu 18 orang, wajib melakukan rotasi kehadiran murid yang terbagi minimum dalam dua shift, jarak antar bangku 1,5 meter hingga pemakaian wajib masker.

Selain itu, menurut Nadiem keputusan pembelajaran tatap muka secara terbatas juga akan diserahkan sepenuhnya kepada orang tua.

"Orang tuanya bebas memilih untuk mengizinkan anaknya tatap muka atau di rumah saja Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)," tuturnya.

***

 

 

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkait

Terkini

x