Tuban Bicara - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko masih menjadi sorotan sejumlah pihak hingga saat ini.
Hal itu terjadi sejak ditetapkannya Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Diketahui bahwa KLB Partai Demokrat digelar beberapa waktu lalu di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sejumlah pihak mengkritisi putusan KLB Aprtai Demokrat yang dinilai tidak bijaksana.
Selanjutnya, ada sejumlah kalangan menilai kudeta Partai Demokrat yang melibatkan KSP Moeldoko merupakan drama untuk menaikkan elektabilitas.
Namun, anggapan tersebut langsung ditepis oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra.
"Saat kita menghadapi tontonan terang benderang, perilaku penyalahgunaan kekuasaan yang bisa meluluhlantakkan demokrasi, yang ditunjukkan oleh oknum kekuasaan bersama antek-anteknya, mantan kader kami, melalui GPK-PD, tapi masih ada saja yang berpendapat ini drama politik untuk menaikkan elektabilitas dan simpati publik," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 14 Maret 2021, kemarin.
Ia pun mempertanyakan boleh tidaknya jika ada sekelompok orang yang tak memiliki hak namun tetap melakukan kongres pemilihan ketua umum baru.