Presiden Jokowi  Lakukan Vaksinasi COVID-19 pada 13 Januari disiarkan Secara Langsung.

- 6 Januari 2021, 07:20 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. /Tangkapan layar YouTube.com/Sektetariat Kabinet

Tuban Bicara - Indonesia diketahui sudah menerima 3 juta dosis vaksin COVID-19 buatan pabrikan farmasi Tiongkok Sinovac. Vaksin tersebut tiba dalam 2 kloter, yaitu sebanyak 1,2 juta dosis pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan menjalani suntik vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada 13 Januari 2021.

"Presiden akan divaksin Rabu, 13 Januari dan tata cara prosesnya akan dibahas Jumat (8/1) ini," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa.

Menurut Heru, Presiden Jokowi akan menjalani vaksinasi bersama pihak lainnya.

Baca Juga: Ikatan Cinta: Sikap Emak-Emak Melihat Hubungan Andin dan Elsa. Begini Responnya

Baca Juga: Setelah Dilakukannya Pengawasan Terhadap Abu Bakar Ba'asyir, Ternyata Begini Alasan Polri

"Jadi siapa saja mungkin ada perwakilan dan prosesnya (akan dibicarakan), tidak sembarang langkah-langkahnya," tambah Heru.

Namun Heru belum dapat memastikan siapa saja orang-orang yang akan divaksin bersama Presiden Jokowi.

"Hari Jumat kami bahas siapa saja perwakilan dari masyarakat, TNI," ungkap Heru.

Vaksinasi yang akan dilakukan Presiden Jokowi itu juga akan disiarkan secara langsung.

"Iya (disiarkan langsung) supaya masyarakat bisa lihat langsung memberikan semangat, bisa dilanjutkan ke daerah-daerah juga, minimal provinsi, kota-kota besar juga ikut melanjutkan," ungkap Heru.

Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Lagu Malaysia Memori Berkasih - Achik Spin Feat. Siti Nordiana

Baca Juga: Lirik dan Chord Kunci Gitar Lagu Malaysia Suara Hatiku - Nike Ardilla, Reff : Ku Tak Akan Bersuara

Heru juga menegaskan bahwa vaksin yang akan diterima Presiden adalah vaksin Sinovac.

Hingga saat ini uji klinis vaksin Sinovac fase III masih berlangsung di Bandung sebelum Badan Pengqawas Obat dan Makanan (BPOM) dapat mengeluarkan "Emergency Use Authorization" atau otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac.

Menurut Kepala BPOM, hasil uji klinis fase III vaksin Sinovac akan keluar pada pekan pertama Januari 2021.

Baca Juga: Amunisi Baru Di Miliki Timnas Indonesia U-19, Kelana Noah mahessa: Merasa Nyaman Dengan Tim-nya

BPOM juga akan mendapat data uji klinis vaksin tersebut yang dilakukan di Brazil dan Turki.

Sebelumnya pemerintah mengungkapkan lima sumber pengadaan vaksin COVID-19 di Indonesia, yakni dari perusahaan China Sinovac sebanyak 125 juta vaksin; dari perusahaan Ameriksa Serikat dan Kanada Novavax sebanyak 100 juta dosis; dari perusahaan Inggris AstraZeneca sebanyak 100 juta dosis; dari perusahaan Jerman dan Amerika Pfizer sebanyak 100 juta dosis serta Global Alliance for Vaccines (GAVI) sebagai bentuk kerjasama multilateral dimana Indonesia dapat memperoleh 16-100 juta dosis secara gratis.***

Editor: Imam Sarozi

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini