Ibnu Battuta, Sang Penjelajah Dunia

- 5 Januari 2021, 21:34 WIB
Ilustrasi kapal perang.
Ilustrasi kapal perang. / pixabay/

Tuban Bicara - Abu Abdullah Muhammad bin Battuta atau yang lebih sering disebut Ibnu Battuta lahir pada tahun 1304 M di Tangier, sebuah kota yang terletak di dekat Selat Gibraltar, Maroko. 

Sejak kecil, Ibnu Battuta tertarik untuk berlayar dan berpetualang. Walaupun ia tidak pernah mendapatkan ilmu astronomi dan ilmu kelautan lainya, hatinya tergerak untuk melakukan penjelajahan terbesar pasa masa itu.

Ibnu Battuta telah menempuh jarak sejauh 72.000 mil melalui daratan dan lautan. Jarak ini lebih panjang daripada jarak yang ditempuh oleh Marco Polo dan para penjelajah lain sebelum ditemukanya mesin uap.

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'Hak Oposisi'

Baca Juga: Sajak Si Burung Merak, 'Kesaksian tentang Mastodon-Mastodon'

Ibnu Battuta memulai perjalananya pada umur 21 tahun untuk menunaikan haji. Ia menempuh hawa laut Mediterania yang kering. Menyusuri Pantai Utara Afrika melewati Aljazair, Tunisia, Tripoli, Alexandria, Kairo, Jerusalem, Damaskus, Madinah hingga Makkah. Pada tahun 1326 Ibnu Battuta melanjutkan perjalanan ke Iran dan Irak.

Pada tahun 1328, Ibnu Battuta melanjutkan perjalanan ketiganya ke pantai Timur Afrika dan kota Kilwa (Sekarang Tanzania) lalu ke Teluk Persia. Kemudian, ia kembali ke kota suci melalui jalan darat untuk menunaikan ibadah haji yang ketiga kalinya.

Penjelajahan Ibnu Battuta berlanjut ke Somalia dan pantai-pantai di Afrika Timur, lalu ke Oman, Hormuz, di Persia dan Pulau Dahrain. Setelah itu, ia berlayar ke kota Alaya lalu menyebrangi Laut Hitam ke wilayah Asia Tengah hingga ke wilayah Afghanistan.

Pada tahun 1334 M, Ibnu Battuta ke Delhi, India. Pada tahun 1342, sultan di Delhi mengutus Battuta melakukan perjalanan ke Cina sebagai duta besar. Melalui Kepulauan Maldiva, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Kepulauan Andaman, Aceh, Selat Malaka, Singapura, menerobos laut Cina Selatan dan ke Beijing.

Halaman:

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini

x