Amien Rais Beberkan Alasan Tak Pernah Absen Kritik Presiden Jokowi

27 Desember 2020, 22:06 WIB
Amien Rais (kiri) dan Jokowi (kanan) /sumeber instagram@amienraisofficial dan @jokowi

Tuban Bicara -  Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais mengatakan kalau dia ingin menjawab pertanyaan yang diberikan oleh sebagian teman dan sahabat mengenai kritikannya yang kerap ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya ingin menjawab sebagian teman bahkan sahabat saya, mengapa saya kok setiap kali menulis atau kadang ceramah, kok saya meng-single out atau mengkhususkan secara tunggal Pak Jokowi, kenapa?" kata Amien Rais.

Amien Rais juga mengungkapkan bahwa banyak yang menanyakan padanya apakah dia mempunyai perasaan kebencian yang khusus kepada Jokowi.

Baca Juga: Berdar Kabar FPI Dibubarkan, Gus Yaqut: Hoaks, Ini Penjelasannya

Karena itu dia ingin menjelaskan maksud dan tujuannya kenapa selalu menyasar Jokowi.

"Mengapa saya memberikan kritik, koreksi, masukan, wanti-wanti dalam berbagai bidang keilmuan kehidupan, apakah kehidupan politik, kehidupan hukum, bahkan ekonomi, saya mesti akan mengarahkan langsung kepada Pak Jokowi," ucapnya.

Amien Rais menyampaikan bahwa dalam Undang-Undang Dasar (UUD) itu sudah mengalami empat amandemen ketika dirinya menjadi ketua MPR.

Baca Juga: 7 Weton Pembawa Rezeki Nomplok di Tahun 2021, Apa Saja?

Dia menjelaskan kalau mungkin saja bagi orang yang tidak mengikuti akan merasa terkejut lantaran bab ketiga pada UUD berjudul berjudul kekuasaan pemerintah negara, dan isi dari UUD itu sepenuhnya menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden.

"Ada 16 pasal, itu semuanya tanpa kecuali mengenai presiden dan wakil presiden. Bahkan sekian pasal dan ayat dimulai dengan presiden," ucapnya.

Jadi, Amien melanjutkan, bab 3 tersebut membahas mengenai kekuasaan pemerintah negara itu 100 persen menyangkut otoritas atau kekuasaan presiden.

Baca Juga: Abdul Mu'ti Ungkap HRS Orang yang Lembut, Sejak Awal FPI Tak Ikut Bergerak di Ranah Politik

"Jadi diatur secara rinci, lengkap, bahkan panjang lebar," ucapnya.

Karena, Amien menambahkan, di dalam sistem kenegaraan Indonesia itu presiden adalah sosok yang mengalir darinya kekuasaan apapun yang ada di Indonesia ini, yang di bawah presiden, semuanya kembali ke presiden.

"Kalau mau tahu kekuasaan rentang kementerian itu hanya satu pasal, enteng sekali. Bahkan MPR itu hanya dua pasal, DPR tujuh pasal, DPD hanya dua pasal, tapi presiden ada enam belas pasal," katanya, sebagaimana dikabarkan Tuban Bicara sebelumnya.

Baca Juga: Akan Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Lagi, Ini Jadwal BSU Subsidi Gaji untuk Karyawan

Selain itu, Amien juga memahami kenapa presiden sampai diberikan kewenangan, otoritas, atau kekuasaan yang demikian luas.

Dia memahami hal itu karena memimpin langsung pengubahan empat dasar UUD, sehingga hal itu disepakati agar pemerintahan berjalan efektif.

Disebutkan juga bahwa posisi presiden itu menjadi kepala negara tapi juga kepala eksekutif, bahkan walaupun tidak disebutkan dalam UUD disebut sebagai panglima tertinggi.

Baca Juga: Neno Warisman Komentari Rangkap Jabatan Tri Rismaharini: Semoga Tidak Korupsi Seperti Sebelumnya

Karenanya, Amien selalu mengarahkan kritik, komentar, masukan, dan wanti-wanti kepada presiden.

Dia menyatakan bahwa dirinya tidak mau buang-buang waktu dengan memberikan kritik koreksi kepada kementerian, Dirjen, atau yang lainnya.

"Saya langsung kepada sumbernya, yaitu sekarang ini disebutnya Lurah Indonesia. Jadi sekali lagi tidak ada kebencian kepada seseorang atau suatu kaum itu dilarang dengan tegas di dalam Al-Quran," katanya.

Amien mengungkapkan kalau dirinya membaca Al-Quran setiap hari, dan dia juga mengutip surat Al-Maidah ayat 8 yang memiliki arti:

Baca Juga: Habib Rizieq Rela Serahkan Pesantren Megamendung, Ini Syarat yang Harus Dibayar Pemerintah

"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Menurutnya itu masuk akal, karena kalau kita berkoar-koar perihal keadilan tapi ternyata benci pada suatu kaum maka itu menjadi batal dan tidak ada gunanya.

Karena itu dia mengajak semua pihak untuk berlaku adil. Selain itu, Amien mohon untuk dimengerti, karena ketika dia mengarahkan kritik dan koreksi itu bukan karena asal bunyi.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Tak Mungkin Batalkan Jatah di Kemensos: Risma Juga PDIP Kan Jadi Curiga

"Saya bukan Asbun (Asal Bunyi), kalau saya nulis juga bukan Astul (Asal Tulis), insya Allah bertanggung jawab. Ada didukung fakta, data yang selalu saya timbang dahulu bobot kebenarannya dan lain-lain," katanya.

Lebih lanjut, Amien  bahwa dengan kata lain yang dia lakukan adalah memberikan koreksi kepada Jokowi.

"Yang correct secara politik, correct secara konstitusional, dan insya Allah correct secara moral." katanya.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Tags

Terkini

Terpopuler