Dibully di Medsos Bikin Sadar Diri, UAS: Kalau Terus Disanjung, Lama-lama Saya Bisa Jadi Fir'aun

10 Desember 2020, 16:17 WIB
Ustad Abdul Somad berkunjung dan bersilaturahmi dengan sivitas akademika Unhas di Makassar, Jumat, 2 Oktober 2020. /ANTARA/HO/Humas Unhas/ANTARA

Tuban Bicara - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 ini menyerat nama Ustadz kondang Abdul Somad khususnya di wilayah Medan.

Hal ini menjadikan Ustadz Abdul Somad sebagai sorotan publik belakangan ini lantaran berlangsungnya Pilkada.

Ustadz yang kerap disapa UAS ini mengungkapkan mengenai pilkada yang menjadi salah satu sarana dalam pengaplikasian ceramahnya selama ini.

Baca Juga: Tak Hanya Rizieq, 5 Orang Juga Jadi Tersangka, Muannas Alaidid: Tinggalkan Kehabibannya Jadilah WNI

"Apa arti Pilkada bagi UAS? UAS menjawab: Mengaplikasikan ceramah saya selama ini, bahwa perbaikan pada 3 aspek, Pendidikan, Ekonomi, dan Politik. Saat pilkada saya berijtihad: memilih paslon, meminta komitmen, mendukung," cuitan UAS dalam akun pribadinya @UAS_AbdulSomad pada 10 Desember 2020.

Lebih lanjut, UAS, mengungkapkan dirinya tidak berfikir menang atau kalah, karena menurutnya Allah hanya menilai perjuangan, bukan hasilnya.

UAS juga mengklaim bahwa dirinya telah menang bahkan sebelum pencoblosan berlangsung.

Baca Juga: Sebut Bisa Ubah Haluan Politik, Fadli Zon Beberkan Skenario Prabowo Subianto di Pilpres 2024

"Saya sudah menang sebelum pencoblosan, karena saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan, saya menang melawan DIAM cari selamat, saya menang melawan pesan2 dari Jakarta 'Uas jangan berpihak!'. Begini cara saya melawan," imbuhnya.

Saya sudah menang sebelum pencoblosan, krn:
- Saya menang melawan godaan uang, mobil dan jabatan.
- Saya menang melawan DIAM cari selamat.
- Saya menang melawan pesan2 dari jkt: "Uas jangan berpihak!".
Begini cara sy melawan.— cuit UAS di akun Twitternya

Baca Juga: Resmi! Status Habib Rizieq Shihab Jadi Tersangka, Kombes Pol Yusri Yunus: Ada 6 Orang

Ustadz lulusan Universitas Oumdurman Islamic Sudan ini menyatakan bahwa Pilkada merupakan ajang ujian hati.

Ungkapkan dirinya sadar dirinya bukan siapa-siapa lantaran dibully, dan dicaci maki di media sosial.

"Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa," ungkap UAS.

Baca Juga: Soal Kemenangan Keluarga Jokowi di Pilkada, Pengamat: Tak Perlu Terkejut!

"Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun," sambungnya.

- Dibully, dihina, dicaci maki di medsos itu menyadarkan diri saya bahwa saya bukan siapa-siapa.
- Kalau terus dimuliakan, disanjung, lama-lama saya bisa jadi fir'aun – Kata UAS di akun Twitternya

Sebelumnya, diketahui UAS mendukung pasangan calon Akhyar-Salman dalam Pilkada Kota Medan.

Baca Juga: Soal Penembakan Rakyat, Fahri Hamzah Senggol Mahfud MD: Jangan Adem Ayem

Hal ini diungkapkan dalam keterangannya secara virtual pada Senin, 30 November 2020 lalu.

"Ketuk pintu rakyat supaya terketuk hatinya. Insya Allah saya mendukung Bang Akhyar Nasution dan Ustadz Salman untuk menjadi Walikota dan Wakil Wali Kota Medan 2021-2024. semoga nantinya amanah," kata UAS, seperti yang pernah dikabarkan jurnalpresisi.com dalam artikel yang berjudul “Mengaku Dicaci Maki Bikin Sadar Diri, UAS: Kalau Terus Dimuliakan Bisa-bisa Jadi Fir'aun Saya Ini”.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler