Presiden Jokowi Lepas Ekspor Produk Indonesia Sebesar Rp23,75 Triliun

5 Desember 2020, 06:51 WIB
Presiden Jokowi dalam kegiatan pelepasan ekspor yang dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat /intagram @jokowi/

 

Tuban Bicara - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk-produk Indonesia yang bernilai tambah serta berdaya saing ke pasar global dengan total nilai USD1,64 Miliar atau setara Rp23,75 Triliun.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menegaskan bahwa salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan nilai ekspor.

Baca Juga: FORMI Jatim Beri Penghargaan kepada Tujuh Daerah Pemenang 'Jatim Seger'

“Memang, di situasi pandemi dan perekonomian global yang sedang lesu saat ini berdampak pada pasar ekspor yang juga pasti menurun. Namun, kita tidak boleh menyerah, kita harus melihat dengan lebih jeli peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi,” tegasnya. pada kegiatan pelepasan ekspor yang dilakukan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (04/12/2020).

Ekspor Indonesia periode Januari hingga Oktober 2020 lalu memang menggembirakan, yakni mengalami surplus sebesar USD17,07 Miliar.

Baca Juga: PMA Terkait Pendirian dan Penyelenggaraan Pesantren Masih Tahap Harmonisasi

Kepala Negara mengambil contoh, ekspor komoditas kopi Indonesia tahun 2019 lalu menempati peringkat ke-9 dunia di belakang sejumlah negara seperti Brazil, Swiss, Jerman, Kolombia, bahkan Vietnam. Padahal, di saat bersamaan, Indonesia tercatat sebagai negara produsen kopi terbesar nomor 4 dunia.

Potret kinerja ekspor komoditas kopi tersebut sejalan dengan kinerja ekspor sejumlah komoditas lainnya seperti garmen, kayu ringan, hingga perikanan.

“Saya melihat ketertinggalan tidak harus membuat kita pesimistis. Tidak ada jalan bagi kita selain melakukan langkah-langkah perbaikan dan pembenahan. Diperlukan reformasi besar-besaran pada ekosistem berusaha bagi eksportir kita,” ujarnya. dikutip Tuban Bicara dari laman resmi kominfo.go.id.

Baca Juga: 'Berbakti untuk Kemanusiaan Tanpa Pamrih', Perjuangan Nasional Perangi Penyebaran Covid-19

Presiden mengingatkan, satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor Indonesia harus rutin dicermati dan dicarikan solusinya. Regulasi yang rumit serta prosedur birokrasi yang menghambat juga harus segera dipangkas.

Dalam konteks kerja sama regional, negosiasi terhadap perjanjian-perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) juga harus dipercepat, utamanya terhadap negara-negara yang potensial untuk menjadi pasar bagi produk-produk ekspor Indonesia.

“Atase perdagangan dan ITPC harus mampu menjadi market agent dan melakukan market intelligence," sambungya.

Baca Juga: Sering Cekcok dengan Pasangan Karena Konflik yang Sama? Ingat 6 Hal ini

Presiden Jokowi berharap UKM yang ada di Indonesia harus bersinergi untuk memenuhi kebutahan.

Daya saing eksportir khususnya usaha kecil dan menengah harus terus ditingkatkan. Gandeng UKM di seluruh Indonesia menjadi satu kesatuan yang kuat untuk memenuhi pesanan,” tuturnya.

Untuk diketahui, acara pelepasan ekspor ke pasar global tersebut diikuti secara virtual oleh peserta dari 133 perusahaan baik skala besar maupun kecil yang tersebar di sejumlah kota di 16 provinsi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di masing-masing titik acara. Pelepasan ditandai dengan berjalannya truk kontainer di masing-masing lokasi yang di antaranya berada di Lamongan, Boyolali, Bandung, Jakarta, Pekanbaru, Medan, Denpasar, Bontang, Makassar, hingga Manokwari.

Editor: Imam Sarozi

Sumber: kominfo.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler