Begini Tantangan Akmil bagi TNI di Masa Depan

4 Desember 2020, 10:21 WIB
Ilustrasi TNI. /Situs Resmi Sekretariat Kabinet (Setkab)/Humas Setkab/

Tuban Bicara - Meutya Viada Hafid mengatakan era globalisasi yang menandai perubahan jaman saat ini telah mengubah perspektif ancaman bagi suatu negara.

Perubahan perspektif ancaman tersebut menuntut perkembangan dunia militer. TNI sebagai kekuatan pertahanan perlu terus menerus berubah dan menata diri untuk dapat menjawab tantangan di masa depan yang semakin kompleks. 

Hal tersebut disampaikan Meutya saat memimpin tim kunspek Komisi I DPR RI ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah, Rabu 2 Desember 2020.

Baca Juga: DPR Prioritaskan Kesejahteraan Prajurit TNI

“Untuk itu Akmil harus melakukan perbaikan-perbaikan, di antaranya sumber daya manusianya dalam hal ini tenaga pendidik yang berkualitas dan fasilitas pendidikan modern,” ungkapnya. 

Politisi Partai Golkar ini melanjutkan, pendidikan di lingkungan TNI dilaksanakan dalam rangka membentuk dan membekali personel TNI sebagai insan prajurit Pancasila dan berjiwa Sapta Marga yang memiliki kecerdasan, ketrampilan dan kesehatan jasmani yang baik.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia menekankan agar para prajurit harus mampu mengemban tugas dan tanggung jawab serta kewajiban di bidang militer. 

Baca Juga: Pemerintah Tegas Sikapi Masalah Papua

Untuk dapat mengemban tugas pokoknya, TNI perlu menyiapkan para perwiranya melalui reformasi pendidikan di Akademi TNI.

“Pendidikan merupakan pilar dalam menyiapkan sumber daya manusia, peran dan fungsinya sangat menentukan dalam membentuk dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia prajurit agar memiliki kriteria professional,” terang Meutya. 

Politisi dapil Sumatera Utara I ini menjabarkan, visi institusi Akmil adalah menjadikan Akademi Militer sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan dicintai rakyat.

Baca Juga: Pemerintah Perketat Prokes di Destinasi Wisata

Tentunya, dalam melaksanakan visi tersebut, ada suatu sistem yang harus terpelihara sebagaimana mestinya.  

“Sistem ini bukan hanya sistem yang melibatkan Akmil sebagai bagian dari institusi negara namun juga secara khusus bagaimana Akmil dapat menjalankan fungsi akademisi yang berperan untuk menghasilkan taruna atau taruni andalan bangsa sekaligus memperhatikan peran tenaga pendidik di dalamnya. Harapannya, sistem yang baik akan secara komprehensif melahirkan taruna dan taruni bangsa yang kelak akan dengan segenap hati melindungi wilayah Pertahanan NKRI,” tukasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Totok Imam Santoso berharap, dengan kedatangan kunjungan tim kunspek Komisi I DPR RI ini akan mendapatkan solusi dari kendala yang ada di Akmil-Magelang, dalam menciptakan ekosistem TNI yang berintegritas tinggi, moral yang baik dan memiliki loyalitas tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dikutip Tuban Bicara melalui dpr.go.id.***

 

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler