Soroti Varian Baru Virus Corona B117, Begini Kata Wali Kota Bogor Bima Arya

- 7 Maret 2021, 22:55 WIB
Ilustrasi Covid-19. Negara Tiongkok melakukan tes Covid-19 melalui anus kepada pengunjung dari luar negeri.*
Ilustrasi Covid-19. Negara Tiongkok melakukan tes Covid-19 melalui anus kepada pengunjung dari luar negeri.* /Pixabay/geralt

Tuban Bicara - Pemerintahan di Kota Bogor, Jawa Barat masih memantau perkembangan varian baru virus Covid-19 atau B117.  

Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebutkan, sejauh ini belum ada laporan terkait indikasi kasus B117 Covid-19 di  Bogor.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta Dinkes Kota Bogor benar-benar melakukan pengamatan penyakit kepada warga yang terindikasi terinfeksi Covid-19. 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 8 Maret 2021 Malam Ini, Reyna Diatas Mobil Pick Up, Elsa Malah Berdalih

Jika ada indikasi B117, perlu ada upaya pencegahan yang terukur untuk mengantisipasi penyebaran yang lebih meluas.

“Informasi sejauh ini memang ada dua kasus di Karawang, tetapi sudah negatif, yang kontak erat juga negatif. Arahan dari pemerintah ya hanya perlu lebih waspada, karena memang klaster baru dari Covid-19 ini sudah banyak, bahkan ribuan,” ujar Retno, Minggu, 7 Maret 2021.

Retno menyebutkan, saat ini yang perlu ditekankan untuk memerangi varian baru Covid-19 adalah menguatkan 3T (tracing, test, dan treatment) atau tes masif, penelusuran kontak erat, dan penanganan kepada terinfeksi Covid-19. Selain itu, 5 M juga harus semakin disiplin.

Baca Juga: Elsa Banyak Alasan Saat Ditanya Kenapa Reyna Diatas Mobil Pick Up, Sinopsis Ikatan Cinta 8 Maret 2021

“Untuk B117 ini disinyalir penularannya lebih cepat, bagaimana menyikapinya? Protokol nya tetap sama, selain 3T, 5 M, penguatan surveilence atau pengamatan penyakitnya juga diperlukan. Kalau ada gejala yang mengarah penularan yang cepat, kita perlu antisipasi lebih lanjut,” ucap Retno.

Menurut Retno, sejauh ini belum ada gejala spesifik yang mengarah penularan Covid-19 dengan cepat. 

Penerapan PPKM mikro yang dijalankan Pemkot Bogor dinilai bisa efektif untuk menangani penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Roy Suryo Layangkan Kata 'Jasmerah' Guna Singgung Moeldoko Jadi Ketum Partai Demokrat Versi KLB

Retno mengatakan, saat ini sudah tidak ada RW berstatus zona merah di Kota Bogor. 

RW berstatus zona orange hanya tiga, kuning 310 dan hijau 488.

“Ini data terbaru, melalui PPKM mikro ini saya pikir untuk gejala itu bisa dideteksi secara dini,” kata Retno.

Baca Juga: Sebut 3 Pensiunan Jenderal Buat Partai Sendiri, Said Didu: Jika Ingin Punya Rumah Maka Membangun Bukan Merebut

Zona oranye

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, tidak ada kebijakan khusus untuk mengantisipasi varian baru Covid-19. Namun demikian, pengamatan di lapangan akan lebih spefisik.

“Treatment-nya masih sama, protokolnya masih sama. Saya minta dimonitor saja, kalau kira-kira ada yang berbeda langsung ditindaklanjuti, hanya itu,” kata Bima.

Baca Juga: Pendiri Partai Demokrat: Hasil KLB Demokrat akan Didaftarkan ke Kemenkumham Besok Senin 8 Maret 2020

Menurut Bima, saat ini Pemkot Bogor lebih fokus pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Oleh karena itu, tidak ada pembatasan warga luar ke Bogor melalui ganjil genap. 

Bima menyebut, saat ini level status kewaspadaan Kota Bogor masuk zona orange. Jika angka covid-19 bisa diturunkan, maka status bisa turun menjadi kuning.

“Tapi ini ganjil genap enggak disetop ya, hanya diberhentikan sementara karena angkanya membaik. Bukan berarti kita kendor. Kita perkuat di wilayah, kita lakukan simulasi agar sistem berjalan semua, semua dilakukan berdasarkan data,” kata Bima.

Baca Juga: Pemerintah Akan Berikan Subsidi Kuota Gratis 2021, Simak Persyaratannya

Jumat, 5 Maret 2021 lalu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro memimpin simulasi penanganan Covid-19 berdasarkan zona merah RW.  Menurut Purnomo, simulasi dilakukan agar langkah penanganan tim Satgas masing-masing kelurahan sama.

“Kita support full untuk mencegah pandemi di tingkat RT dan RW, klaster lingkungan ini sekarang menjadi perhatian karena sangat mudah menular.  Mudah-mudahan bisa dipantau, semua pokoknya berdasarkan data. 770 Polisi RW kami all out, dalam menyiapkan kondisi terburuk,” ucap Purnomo.

***

 

Editor: M Anas Mahfudhi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x