Tak Hanya Jayabaya, 3 Ramalan Rangga Warsito Ini Juga Banyak Dipercaya Banyak Orang

- 23 Januari 2021, 09:40 WIB
Prabu Jayabaya, Raja Kediri
Prabu Jayabaya, Raja Kediri /Instagram.com/@realhistoryuncovered

 

Tuban Bicara - Meskipun hidup sejak ratusan tahun yang lalu, ramalan Ronggo Warsito tentang zaman edan dan kehidupan umat manusia di zaman saat ini semakin dicari-cari dan diperhitungkan.

Secara garis besar, ramalannya menggambarkan kehidupan manusia yang semakin gila dan semakin susah, bahkan hanya untuk makan saja susah jika tidak ikut hidup dengan gila.

Ronggo Warsito berasal dari keluarga bangsawan keraton Surakarta. Dari garis ayahnya, ia adalah keturunan ke 10 dari Sultan Hadiwijoyo, pendiri kerajaan Pajang.

Baca Juga: Pemilik Masjid di Semarang Serahkan Dokumen Wakaf ke PBNU

Baca Juga: Sebelum Rayakan Imlek, Lakukan 2 Ritual Ini Agar Diberi Keberuntungan

Dilansir Tuban Bicara dari berbagai sumber, berikut ramalannya.

1. Para janma jaman pakewuh, kasudranira andadi, daurune saya ndarung, keh tyas mirong murang margi, kasetyan wus ora katon.

Artinya : Orang-orang dalam zaman pakewuh (edan), kerendahan budinya makin menjadi-jadi, kekacauan bertambah, banyak orang berhati sesat (buruk), melanggar peraturan yang benar, kesetiaan sudah tiada terlihat.

2. Sangkalane maksih nunggal jamanipun, neng sajroning madya akir, Wiku sapta ngesthi ratu, ngadil pari marmeng dasih, ing kono karsaning Manon.

Baca Juga: Melalui ShopeePay Mantul Sale, ShopeePay Ajak Masyarakat Jadi Smart Spender di 2021

Baca Juga: Puisi Nisan Karya Chairil Anwar

Artinya : Ciri waktu pada zaman itu, yakni pada pertengahan, dengan ciri tahun; wiku sapta ngesthi ratu. Itulah masa keadilan dan kemakmuran yang merata, demikian kehendak Tuhan.

3. Amenangi jaman edan, ewuh aya ing pambudi, milu edan nora tahan, yen tan milu anglakoni, boya kaduman melik, kaliren wekasanipun, ndilalah karsa Allah; begja-begjane kang lali, luwih begja kang eling lawan waspada.

Artinya : Mengalami hidup pada zaman gila memang serba repot, mau ikut menggila hati tidak sampai, kalau tidak mengikuti tidak kebagian apa-apa akhirnya malah kelaparan, namun sudah menjadi kehendak Allah, bagaimanapun, sebahagiabahagianya orang lupa, masih bahagia orang yang ingat dan waspada.***

Editor: Imam Sarozi


Tags

Terkait

Terkini