Tuban Bicara - Kita pasti sepakat bahwa industri musik Indonesia saat ini sedang lesu. Ketika kaset dan CD masih berjaya justru dunia musik Indonesia sedang berkibar. Saat itu adalah masa keemasan band Indonesia mulai dari Sheila On 7, Dewa 19, hingga Padi Band. Tapi, ada satu hal yang harusnya tidak boleh dilupakan oleh pencinta musik tanah air, yaitu band Peterpan yang pernah mengguncang Indonesia lewat album fenomenalnya, yakni Bintang di Surga.
Album Bintang di Surga adalah album Indonesia terlaris sepanjang masa yang penjualannya mencapai lebih dari tiga juta salinan dan sampai sekarang belum ada yang mampu mengalahkannya.
Baca Juga: Wajib tahu! Penggemar Musisi Jepang, Berikut Deretan Artis Terlaris Sepanjang tahun 2020
Baca Juga: Nilai Ada yang Keliru dalam Pembelajaran Kehidupan, PP Pemuda Muhammadiyah: Sibuk Perbedaan Ideologi
Kita tahu bahwa era awal 2000-an merupakan puncak kejayaan musik band Indonesia. Peterpan sendiri dibentuk pada 1 September 2000. Tentu saja lebih junior jika dibandingkan dengan Padi, Slank, dan lainnya.
Album Bintang di Surga dirilis pada tanggal 26 Juni 2004 dan seketika langsung meledak di pasaran. Single pertamanya, “Ada Apa Denganmu”, menjadi awal dari keajaiban lagu ini.
Album ini berisikan 10 lagu yang semuanya berhasil menjadi hits. Membuat nama Peterpan semakin bersinar dan mengukuhkan Ariel sebagai salah satu musisi papan atas Indonesia.
Baca Juga: Polisi tetapkan Pasien RSD Wisma Atlet Sebagai Tersangka Atas Video Asusila
Baca Juga: Jelang Tahun Baru nonton Milea Extended dan Mariposa dapat bonus cokelat
Selain “Ada Apa Denganmu”, lagu lainnya yang terkenal adalah “Di Atas Normal”, “Ku Katakan dengan Indah”, “Khayalan Tingkat Tinggi”, “Di Belakangku”. Lagu “Bintang di Surga” dengan instrumental magisnya. Oh iya, jangan lupakan lagu “Mungkin Nanti” yang beberapa waktu lalu sempat kembali populer karena dialih bahasa ke dalam bahasa Jepang.
Sudah 16 tahun berlalu, album ini masih tetap menjadi album Indonesia terlaris sepanjang masa. Jelas saja, karena album fisik kini semakin terkikis oleh platform digital. Mungkin hitung-hitungannya bergeser menjadi seberapa banyaknya penonton di Youtube ataupun seberapa banyak yang mendengarkan melalui Spotify atau Apple Music. Ditambah lagi dengan keadaan musik Indonesia saat ini, para musisi lebih senang merilis single daripada album. Jadi, album Bintang di Surga nyaris mustahil untuk bisa dikalahkan rekornya.