Keutamaan Mencari Pergaulan yang Baik Bagi Anak, Simak Ceramah oleh Ustadz Ahmad Sabiq, Lc

- 14 Juni 2022, 07:49 WIB
Ilustrasi - Keutamaan dalam bergaul secara baik di lingkup sosial bagi anak anak
Ilustrasi - Keutamaan dalam bergaul secara baik di lingkup sosial bagi anak anak /pixabay/

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

 

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Di dalam hadits ini tidak ada unsur celaan kepada pandai besi dan tidak ada unsur pujian kepada penjual minyak wangi.

Baca Juga: Kumpulan Contoh Teks Ceramah Khutbah Jumat LENGKAP TERBARU dengan Tema Sabar Atas Kesulitan Hidup

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam hanya memberikan gambaran untuk mensifatkan sesuatu yang mungkin terbayang di dalam pikiran manusia.

Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti seorang penjual minyak wangi dengan seorang tukang pandai besi.

Seorang teman yang baik, bisa jadi dialah yang menuntunmu di jalan kebaikan atau engkau yang meniru dia untuk berbuat baik, atau minimalnya engkau tidak terpengaruh dengan kejelekan karena engkau berada di lingkungan orang-orang yang baik.

Demikian juga teman yang jelek. Bisa jadi dia menggeretmu ke arah kejelekan, minimalnya engkau berada di lingkungan orang yang jelek.

Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadikan teman sebagai salah satu di antara standar kebaikan agama seorang hamba. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

Halaman:

Editor: Fery Murya Vandi


Tags

Terkait

Terkini

x