Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan Umat Muslim Ketika Sakit

- 6 Desember 2020, 14:16 WIB
Ilustrasi sakit
Ilustrasi sakit /Dul/

Tuban Bicara - Orang sakit keras berada dalam kondisi kritis. Artinya ia bisa saja sembuh atau malah sebaliknya semakin dekat dengan ajal. Nasib seseorang di akhir hayat tergantung bagaimana akhir hidupnya di dunia. Jika hidupnya berakhir dalam kebaikan, ia mendapat husnul khatimah. Jika sebaliknya, ia mendapat su’ul khatimah.

Setiap orang mukmin tentu sangat berharap agar hidupnya berakhir dengan husnul khatimah. Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam sebuah kitabnya memberikan nasihat kepada orang sakit tentang hal-hal penting yang harus diperhatikannya sebagaimana kutipan berikut:


وينبغي للمريض أن يحترز من النجاسات أن تصيبه في بدنه أو في ثيابه، فتمنعه من الصلاة ، وليحذر كل الحذر من ترك الصلاة، وليصلي على حَسَب حاله، قاعدا او مضطجعا، أو كيف أمكنه، ولا يختم عمله بالإضاعة لعماد الدين الذي هو الصلاة.  

Baca Juga: Cara Mudah Menghafal Al-Qur’an dengan 8 Tips

Artinya, “Hendaknya orang sakit bersikap hati-hati terhadap najis yang menimpanya baik mengena pada badannya ataupun pakaiannya yang dapat menghalangi keabsahan shalatnyaJuga hendaknya ia berhati-hati jangan sampai meninggalkan shalat. Hendaknya ia tetap shalat sesuai dengan keadaannya baik dengan cara duduk, terlentang, atau sebisanya. Jangan sampai hidupnya berakhir dengan melalaikan tiang agama, yakni shalat.” (Sayyid Abdullah bin Alawi Al Haddad, Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr [Dar Al-Hawi, 1998], cet. II, hal. 54). 

Dari kutipan di atas dapat diuraikan dalam beberapa hal. Pertama, orang Islam dalam keadaan sakit pun harus tetap berhati-hati terhadap najis yang mengena pada badan atau pakaiannya.

Hal ini karena najis dapat menghalangi keabsahan shalat. Orang sakit umumnya tidak leluasa dalam bergerak sehingga ketika buang hajat misalnya, terkadang harus dilakukan di atas tempat tidur. Dalam kondisi seperti ini tidak tertutup kemungkinan ada najis mengena atau menempel pada pakaian atau (anggota) badannya. 

Baca Juga: Hukuman bagi para Koruptor dan Penghianat dalam Al-Qur’an

Kedua, orang sakit hendaknya berhati-hati jangan sampai lalai melaksanakan shalat. Meski dalam kondisi berbaring dan lemah di atas tempat tidur, orang sakit harus tetap memperhatikan waktu-waktu shalat. Ketika waktu shalat telah tiba, sebaiknya ia segera melaksanakannya. 

Halaman:

Editor: Yogi Abdul Gofur


Tags

Terkait

Terkini

x