Network
Tuban Bicara - Aliansi Bojonegoro Menggugat (ABM) menghelat aksi damai di sekitar tugu Adipura, Bojonegoro.
Sore hari tanggal 10 Desember yang merupakan hari Hak Asasi Manusia (HAM), pemandangan berbeda nampak di kabupaten yang konon sebagai lumbung pangan dan energi plus kota ramah HAM 'Bojonegoro'.
Pada Kamis, 10 Desember 2020, kawan-kawan dari Aliansi Bojonegoro Menggugat (ABM) yang terdiri dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Bojonegoro, Liga Pemuda Sosialis (LPS) Bojonegoro, Keluarga Mahasiswa (KM), Pergerakan Mahasiswa Pertanian (PMP), dan lain sebagainya memperingati hari HAM dengan aksi damai.
Aksi yang dikoordinatori oleh Pur diikuti oleh puluhan massa aksi. Bendera merah putih, kain hitam bertuliskan "Lawan Rezim Fasis Pelanggar HAM, dan Galang Persatuan Rakyat untuk Merebut Demokrasi Sejati", banner putih yang dipenuhi gambar orang hilang, dan hujan yang turun menjadi saksi bisu kegigihan ABM.
Adapun tuntutan yang disuarakan Aliansi Bojonegoro Menggugat (ABM) adalah: pertama, cabut UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020, kedua, tuntaskan pelanggaran HAM, ketiga, hentikan diskriminasi, intimidasi dan kriminalisasi, kepada kaum tani, buruh, dan mahasiswa, serta rakyat lainnya yang memperjuangkan haknya, keempat, cabut UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dan wujudkan pendidikan yang ilmiah, demokratis, dan mengabdi kepada rakyat, dan kelima, wujudkan reforma agraria sejati dan bangun industri nasional yang kuat, mandiri, dan berdaulat.***
