Pertama di Indonesia, Gubernur Jatim Resmikan IGD Penyakit Menular di RSUD dr Soetomo

7 Desember 2020, 10:40 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan peresmian Instalasi Gawat Darurat (IGD) Penyakit Menular di RSUD dr Soetomo /humas pemprov jatim/

Tuban Bicara - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan peresmian Instalasi Gawat Darurat (IGD) Penyakit Menular di RSUD dr Soetomo merupakan IGD penyakit menular pertama di Indonesia.

Gubernur Khofifah mengatakan dengan adanya scoring akan memudahkan penempatan sesuai penyakit yang dialami pasien. Khususnya bagi pasien Covid-19 dan penyakit menular lainnya.

“Sistem scoring ini akan memudahkan bagi siapapun yang menggunakan terutama kepada seluruh staf di rumah sakit. Ini menjadi bagian yang penting sehingga dari skor yang ada mereka sudah bisa mengambil keputusan pasien ini dibawa ke bagian apa, ruang apa, dan seterusnya," kata Khofifah, Surabaya. Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: Terkait Kasus Video Syur, Akhirnya Gisel Mengaku ke Hotman Paris

Peresmian ini, lanjut Gubernur Jatim, sebagai upaya memberikan proteksi keamanan dan keselamatan bagi dokter, tenaga kesehatan, pasien, maupun lingkungan rumah sakit.

"Termasuk memudahkan rumah sakit menjawab pertanyaan dari pasien dan keluarganya misalnya kenapa mereka dibawa ke ruangan ini dan seterusnya,” sambungnya.

Menurut Khofifah, adanya layanan ini menjadi bagian dari upaya terintegrasi dalam meningkatkan layanan RSUD dr Soetomo kepada pasien. Apalagi, hari-hari ini perlindungan konsumen mendapatkan ruang yang makin luas.

Baca Juga: Tiga Kader PDIP Diciduk KPK Sekaligus, Hasto Kristiyanto Sampaikan Arahan dari Ibu Mega

“Oleh karena itu proses pelayanan di rumah sakit juga harus tetap dalam kerangka kehati-hatian meski telah didukung profesionalisme para nakes dan alat kesehatan yang canggih. Secara prinsip saya mendukung inovasi dan upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan yang makin merata,” jelasnya.

Sementara itu, Dirut RSUD dr. Soetomo Joni Wahyuadi menyebutkan, sarana yang terdapat di IGD menular di antaranya tempat tidur penapisan sebanyak 4 bed, tempat tidur ICU/ruang resusitasi menular sebanyak 15 bed, tempat tidur high care IGD penyakit menular sebanyak 21 bed, buffer atau penyangga untuk penyakit menular sebanyak 21 bed, ruang tindakan untuk penderita covid-19 yang sedang hamil sebanyak 6 bed. Total IGD penyakit menular total 66 bed.

Perlu diketahui, peresmian IGD penyakit menular di RSUD dr Soetomo ini merupakan bagian dari hospital disaster plan tahap ketiga, yakni pengembangan IGD khusus Covid-19.

Baca Juga: Jokowi: Alhamdulillah, Vaksin Covid-19 Sudah Tiba

Hospital disaster plan yang disiapkan ini untuk memberikan penanganan sebaik mungkin jika terjadi lonjakan pasien, yakni melalui optimalisasi penanganan pasien dan juga pengorganisasian secara profesional.

Nantinya, pasien yang masuk ke RSUD dr Soetomo akan dilakukan screening atau investigasi terlebih dahulu dengan penapisan melalui scoring system. Scoring penapisan secara cepat melalui informasi dan data obyektif ini dilakukan untuk ketepatan diagnosa secara cepat dalam upaya keselamatan pasien, petugas, dan lingkungan rumah sakit.

Adapun kriteria scoring penapisan pasien terduga Covid-19 terbagi tiga yakni score 1-4 (resiko rendah), score 5-19 (resiko sedang), serta score lebih dari 20 (resiko tinggi). Pasien dengan score kurang dari 4 akan ditindaklanjuti di ruang khusus non menular. Sedangkan pasien dengan score lebih dari 4 akan ditindaklanjuti ke ruangan khusus menular.

Editor: Imam Sarozi

Tags

Terkini

Terpopuler