Bicara Resesi, Airlangga Hartarto Tekankan Pentinya Sebuah Transformasi

- 10 November 2020, 07:10 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto. /ekon.go.id

Tuban Bicara - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia mengalami perbaikan ekonomi nasional pada kuartal ketiga dengan angka minus 3,49 persen. 

"Di kuartal ketiga ini, pertumbuhannya sudah mencapai 5,05 persen. Jadi kalau di kuartal keempat kita bisa pertahankan pertumbuhan ini, maka kita berharap kuartal empat bisa masuk jalur positif," kata Airlangga dalam konferensi pers KPC PEN di gedung graha BNPB, Senin 9 November 2020, dikutip dari rri.co.id

Sebelumnya, pada kuartal kedua, Indonesia sempat terkontraksi dengan minus 5,32 persen dan memasuki jurang resesi.

Baca Juga: Donald Trump Umumkan Pecat Menteri Pertahanan

Namun, karena perbaikan di kuartal ketiga, Airlangga menuturkan bahwa Indonesia telah melewati rock bottom atau titik terparah pertumbuhan ekonomi.  

"Walaupun secara konservatif, kita mengatakan minus 1,6 sampai dengan positif 0,6 (persen)," sambungnya.

Baca Juga: Harumkan Kabupaten Tuban, Dua Atlet Paralayang Raih Juara

Pria yang menjabat selaku Menteri Koordinator Perekonomian itu, berharap bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat naik sekitar 5 persen benar-benar dapat terwujud di tahun 2021, seperti yang telah disampaikan oleh sejumlah lembaga keuangan internasional. 

"Dari pertumbuhan itu, kita lihat pertumbuhan di sektor pertanian selalu positif selama pandemi Covid-19. Kemudian sektor perindustrian sudah ada kenaikan plus PMI mendekati 50," ujarnya. 

Berbicara problema resesi yang sempat dialami Indonesia, Airlangga mengatakan, bahwa saat ini yang ditekankan adalah sebuah transformasi.

Baca Juga: Presiden Perancis Hina Nabi Muhammad, Ketua PWNU Jatim : Umat Muslim Harus Intropeksi

Sebab, sebanyak 215 negara di dunia mengalami kontraksi saat pandemi Covid-19 merebak. 

Jika dibandingkan dengan negara Asia Tenggara yang lain, kata Airlangga, Indonesia masih menjadi negara terbaik dalam hal pemulihan ekonomi masyarakat. 

"Di negara ASEAN, Indonesia yang terbaik. Baik dari segi kontraksi, dimana kita jauh di atas Singapur dan Malaysia dalam dua kuartal," tandasnya. 

Baca Juga: Persija Jakarta Berduka, Mantan Kiper Meninggal Dunia

Sementara itu, untuk mengatasi kontraksi tersebut, Airlangga berharap stimulus-stimulus yang telah diberikan oleh pemerintah dapat menjaga sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat. 

Stimulus tersebut diprioritaskan pada sektor kesehatan, perlindungan sosial, UMKM, korporasi, serta kementerian/lembaga. 

"Jadi, support daya beli di 2021, baik itu di subsidi KUR maupun program kartu Prakerja maka itu akan memberikan nafas bagi masyarakat untuk menjaga daya beli," tuturnya. ***

Editor: M Anas Mahfudhi

Sumber: rri.co.id


Tags

Terkait

Terkini

x