TUBANBICARA.com- Saat ini cuaca sedang tidak baik-baik saja, hal itu mengakibatkan gelombang laut meninggi di wilayah perairan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas III sampaikan perkembangan cuaca gelombang laut.
Hal itu menyikapi terjadinya banjir rob yang menerjang kawasan pemukiman wilayah pantura Tuban.
Hal ini telah peringatkan ole BMKG kelas III yangmana telah dilansir oleh Tubanbicara.com pada hari Rabu, 25 Mei 2022.
BMKG menyebutkan bahwa data gelombang pasang surut tertingi di Kabupaten Tuban terjadi pada tanggal 16 - 18 Mei 2022.
Sedangkan nilai pasang maksimum sendiri sebesar 140 cm. Jadi Ini merupakan gelombang pasang tertingi selama satu bulan di Perairan Utara Kabupaten Tuban.
Selain itu, pada bulan Mei nilai maksimum pasang sebesar 140 cm dan nilai minimum pasang yaitu 130 cm,
sementara pada bulan lain nilai maksimum sebesar 140 cm dan nilai minimumnya 110 cm.
Hal itu menandakan perbedaan ketinggian pasang maksimum dan minimum hanya samapi 20 cm saja, dan hal ini menunjukkan bahwa pasang pada bulan Mei memang lebih tinggi daripada bulan sebelumnya.
Baca Juga: 5 Cara Sederhana yang Nyaman untuk Memulai Percakapan dengan Orang Baru Kenal
Terjadi banjir Rob di wilayah pantura Tuban itu dikarenakan proses terbentuknya gelombang laut berasal dari angin.
Sedangkan Prakiraan model angin yang dikeluarkan oleh BMKG menunjukkan bahwa kecepatan angin di Perairan Utara Tuban sebesar 5 - 20 knot.
Itu artinya nilai ini lebih tinggi dari kondisi normalnya. Karena terjadi kenaikan tinggi gelombang sebesar
0.50 - 1.75 meter di Perairan Utara Tuban - Lamongan tanggal 22 - 25 Mei 2022. Sehingga ini bisa jadi faktor
tambah dari kejadian banjir rob di beberapa Perairan Utara Tuban.
Himbauan juga terhadap masyarakat pantura Tuban bahwasanya sesuai prediksi dari BMKG Kelas III Tuban bahwa kondisi pasang air laut setinggi 130 dapat tejadi dari tanggal 24 - 29 Mei 2022.
Jadi untuk masyarakat sekitar diharap untuk menunda segala aktifitas di sekitar pesisir pantai.***