Puisi Nuh Karya Goenawan Muhammad

- 21 Februari 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi puisi.
Ilustrasi puisi. /Pixabay/congerdesign

Dan di sisa kota itu ia lihat mayat, terapung, menggelembung,

hampir hitam, beribu-ribu, seperti menantikan sesuatu.

Ia lihat gagak dan burung-burung marabou, bertengger di atas

perempuan-perempuan tua yang terserak busuk. Di permukaan

air itu bahkan hutan-hutan takluk dan senja seakan terbalik,

seperti pagi. Nuh pun berbisik,”Kaum yang musyrik, yang tak

dikehendaki…”

 

Ia menghela napas, lalu kembali ke anjungan. Bau bacin

menyusup dari cuaca, bahkan sampai ke ruang doa, dan ia

Halaman:

Editor: Edison T


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x