Puisi NUH
Pada hari Ahad kedua, kota tua itu tumpas. Curah hujan
tak lagi deras, meskipun angkasa masih ungu, dan hari gusar.
Rumah-rumah runtuh, seluruh permukaan rumpang, dan
tamasya mati bunyi, kecuali gemuruh air. Memang ada jerit
terakhir, yakni teriak seorang anak.
Baca Juga: Puisi Perjalanan Malam Karya Goenawan Muhammad
“Ia jatuh,” kata laporan yang disampaikan kepada Nakhoda
“dari sebuah atap yang bongkah. Air bah menyeretnya
Kakinya memang lumpuh sebelah. Dengan cepat ia pun