Lapak Baca Gratis sebagai Upaya Jihad Literasi

- 6 November 2020, 02:47 WIB
Lapak Baca
Lapak Baca /Yogi Abdul Gofur/

Tuban Bicara - Keramaian yang timbul karena lalu-lalang orang dan kendaraan berbanding terbalik dengan ruang baca yang sepi pengunjung. Di tiap daerah ada yang namanya perpustakaan. Keberadaan perpustakaan patut diapresiasi, namun dari dulu hingga sekarang perpustakaan semacam kuburan. Ada alternatif lain untuk menciptakan ruang baca yakni lapak baca gratis sebagai upaya jihad literasi.    

 

Saban Minggu ada agenda Car Free Day (CFD) di Bojonegoro. Masyarakat dari berbagai desa, memadati Alun-Alun Bojonegoro. Pada Minggu pagi, Alun-Alun menjelma lautan manusia. Ada yang lari-lari kecil, berjualan, bersepeda, menyajikan kesenian oklik, dan lain sebagainya.

 

Pemandangan yang berbeda coba dibuat oleh kawan-kawan pegiat lingkungan di Bojonegoro, Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA) Komite Bojonegoro salah satunya.

 

Baca Juga: SiLPA Bojonegoro Masuk Urutan Tertinggi Nasional, PMII Soroti Kinerja Pemkab 

 

Berbagai jenis bacaan digelar. Udara pagi dan sinar mentari menjadi saksi bisu keberadaan bahan bacaan. Yang melapak semacam menjadi minoritas. Karena kegiatan semacam itu bak mencari jarum ditumpukan jerami.

 

Yang mendatangi lapak baca, bisa dihitung dengan jari. Terkadang juga ada aparat keamanan yang datang di lapak baca dan bertanya, “buku apa itu?”. Mungkin karena kebanyakan buku-buku yang digelar di atas banner berwarna merah. Sehingga menarik perhatian siapa pun yang melihat, khususnya aparat keamanan.

 

Kegiatan semacam lapak baca gratis, juga telah dilakukan oleh beberapa komunitas lain. Apapun komunitasnya, pasti baik tujuannya. Salah satu di antaranya sebagai upaya jihad literasi di ruang Kota Bojonegoro.

 

Itulah gambaran lapak baca gratis yang biasanya hadir di Car Free Day (CFD) Bojonegoro saban Minggu pagi dari pukul 06.00-08.00 WIB. Ingat kalimat dari Najwa Shihab, “terpujilah mereka yang gigih sebarkan bahan bacaan, kepada mereka yang haus ilmu pengetahuan. Merekalah yang menyodorkan jendela dunia, agar anak-anak bangsa dapat berfikir seluas cakrawala”.

 

Editor: Yogi Abdul Gofur


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x